"Gelar karya ini merupakan puncak dari proyek pembelajaran yang unik. Para murid berhasil memadukan riset lapangan tentang cerita rakyat (folklor) dengan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menghasilkan total 27 karya, yang terdiri dari novel, komik, dan pertunjukan drama," ungkap pak Arif yang mengapresiasi kosolidan Tim Guru.
Gelar Karya ini, lanjut pak Arif, tidak hanya menjadi panggung bagi kreativitas murid saja, tetapi juga menjadi bukti nyata, ternyata pelestarian budaya lokal dapat berjalan beriringan dengan kemajuan teknologi. SMAN 1 Pacet mencoba mengawalinya dengan perencanaan dan kerjasama lintas sektoral.
Pada prinsipnya, SMAN 1 Pacet telah berhasil menciptakan sebuah model pembelajaran yang relevan dengan zaman. Dimana SMAN 1 Pacet tidak hanya mengasah nalar kritis dan literasi bagi murid, tetapi juga menumbuhkan kecintaan mereka terhadap warisan budaya di era digital. Hal itu adalah kekuatan mutlak bagi penanaman jiwa nasionalisme.*****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI