Angin malam
Bertabur bintangdi kelamnya langit
Syahdu menemani kucuran air
Yang berdecak membelah sunyi
Di kedamaian hati
Mencari dimana bahagia itu bersembunyi
_
Lalu merentang kain
Membujur disisa ruang
Dingin tak lagi bicara
Kehangatan yang menyeruak
Di dinding hati yang lama terpenjara
Oleh kumpulan dosa dan nista
_
Bila yang meleleh
Buka air kemunafikan
Ia terlahir dari renungan
Bilakah ada ampunan?
Atas khilat yang menahun..
_
Bila kematian itu datang
Tak memberi ruang kabar
Ia menjemput tepat waktu
Menolaknya tak ada guna
Haya bekal seadanya….
Yang kelak terbawa….
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!