Tidak terasa Republik Indonesia tahun ini merayakan hari kemerdekaan ke-75 tahun. Setiap tahunnya acara kemerdekaan dirayakan dengan sangat meriah.Â
Perlombaan rakyat ada dimana-mana seperti : lomba mendesain gapura desa/kelurahan, lomba makan kerupuk, lomba balap karung dan sebagainya. Tapi tahun ini terasa ada yang berbeda dikarenakan masa pandemi yang melanda dunia termasuk RI tercinta.
Masih ada beberapa daerah yang tetap melaksanakan perlombaan-perlombaan tersebut diatas untuk memperingati hari kemerdekaan, tapi tidak sedikit daerah yang mentiadakannya dikarenakan khawatir dengan virus covid-19.
Upacara tepat di detik-detik proklamasi juga mengalami banyak perubahan. Biasanya setiap tahun upacara tersebut akan dihadiri oleh seluruh pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pemerintahan Daerah, namun tahun ini dipilih beberapa orang saja untuk mewakili OPD tersebut.
Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan massa untuk menerapkan aturan physical distancing disaat upacara berlangsung.Â
Bagaimana dengan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka)?
Tanpa petugas Paskibraka upacara tidak akan berjalan karena tugas utamanya mengibarkan bendera pusaka pada saat upacara proklamasi kemerdekaan baik di tingkat Kabupaten/Kota (Kantor Bupati/Walikota), Provinsi (Kantor Gubernur) dan Nasional (Istana Merdeka). Begitu juga yang terjadi di tahun ini dengan terpilihnya beberapa pemuda dan pemudi Indonesia yang dianggap mumpuni mengemban tugas tersebut.
Pastinya petugas Paskibraka telah dilatih jauh hari sebelum dilaksanakan upacara bendera, hal ini dilakukan untuk meminimalkan kesalahan di lapangan. Pada tanggal 13 Agustus 2020 lalu Presiden Jokowi resmi kukuhkan Paskibra 2020 dengan jumlah hanya 8 orang. Tahun-tahun sebelumnya ada 68 petugas Paskibraka yang bertugas di Istana Merdeka.
Presiden juga memberikan instruksi kepada Gubernur-gubernur di 34 Provinsi untuk mengukuhkan pasukan paskibraka di daerah masing-masing.
  Selain jumlah yang berbeda ada beberapa lagi perbedaan yang dialami oleh pasukan paskibraka tahun ini. Salah satunya  wajah elok yang terpilih sebagai petugas Paskibraka tidak dapat diperlihatkan kepada peserta upacara dikarenakan mereka harus menggunakan masker sesuai dengan ketentuan prosedur tetap covid-19 yang berlaku.
Apalagi untuk mereka yang mengemban tugas menjadi pembawa bendera di Istana Kepresidenan, ini merupakan kebanggaan tersendiri. Bukan hanya mereka yang merasa bangga, orangtuanya juga akan merasakan hal yang sama. Keberhasilan anak-anak yang menjadi harapan setiap orangtua pastilah akan menjadi kisah indah dan mengharukan.
  Namun di tahun yang cantik ini mereka harus menyimpan rasa bangga tersebut di balik masker tanpa harus membagikan kepada khalayak umum yang menyaksikan secara virtual.Â
Semoga perbedaan ini tidak membuat pasukan Paskibraka tahun 2020 patah semangat untuk melaksanakan tugas. Â Karena mereka akan dijadikan catatan sejarah pengibar bendera di masa pandemi. Indonesia bangga memiliki kalian yang selalu berjuang untuk bangsa dan negara.
  Dirgahayu Indonesiaku, bangga menjadi bagianmu. Merdeka!!!