Mohon tunggu...
Yusmiati
Yusmiati Mohon Tunggu... Karyawan Swasta, Mahasiswa magister

Ibu anak satu, karyawati swasta, mahasiswa magister kimia. Freelance menulis a.k.a. kang tulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gaza Dibantai, Dunia Diam-Saatnya Umat Bangkit dengan Solusi Hakiki

18 Juli 2025   13:05 Diperbarui: 18 Juli 2025   14:31 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaza Today (Unplash/Muhamad Ibrahim)

Sudah lebih dari sembilan bulan, genosida di Gaza terus berlangsung. Ribuan bom dijatuhkan, rumah sakit dan sekolah dihancurkan, anak-anak dibunuh tanpa ampun. Lebih dari 38.000 jiwa melayang, mayoritas perempuan dan anak-anak. Dunia menyaksikan semua ini… namun memilih diam atau sekadar mengecam.

Yang lebih menyayat hati, Zionis Israel bukan hanya menyerang, tapi juga menggunakan Gaza sebagai “laboratorium” senjata. Warga sipil dijadikan kelinci percobaan teknologi militer mutakhir mereka, mulai dari bom canggih, drone, hingga kecerdasan buatan untuk membidik target. Bahkan bantuan makanan yang ditunggu-tunggu pun dijadikan umpan untuk membantai warga yang kelaparan. Ini bukan sekadar perang. Ini adalah genosida yang dirancang sistematis.

Namun, ketika Gaza berdarah, para pemimpin negeri-negeri Muslim justru memilih bersekutu dengan penjajah. Mereka merapat ke negara-negara Barat, menjalin hubungan diplomatik dan dagang dengan Israel, seolah-olah tak terjadi apa-apa. Di saat anak-anak Gaza meninggal karena gizi buruk dan dehidrasi, para penguasa Muslim sibuk bersalaman dengan tangan-tangan berdarah.

Ini bukan sekadar kegagalan politik, ini adalah pengkhianatan terhadap amanah umat.

Dunia Buta, Sistem Lumpuh

Kita tak bisa berharap banyak dari dunia internasional. PBB, ICJ, dan organisasi HAM hanya pandai membuat pernyataan. Tak ada sanksi, tak ada embargo, tak ada tindakan nyata. Semua tunduk pada kekuatan modal dan kepentingan geopolitik. Dunia ini dikuasai oleh sistem kapitalisme sekuler, yang tak mengenal nilai agama, moral, atau kemanusiaan. Selama darah Gaza tidak mengganggu kepentingan mereka, maka itu dianggap bukan masalah.

Lalu, Di Mana Solusi?

Banyak pengamat hanya mengutuk. Banyak aktivis hanya menyerukan boikot. Tapi tidak ada yang berani menyentuh akar masalahnya. Yaitu: tidak adanya perisai umat—khilafah Islamiyyah—yang bisa membela Gaza secara militer dan politik.

Umat Islam pernah punya negara yang bersatu, di bawah satu kepemimpinan, yang mampu memobilisasi kekuatan untuk membela kaum Muslimin di mana pun mereka berada. Palestina pernah dibebaskan oleh Umar bin Khattab dan Shalahuddin al-Ayyubi, bukan lewat diplomasi PBB, tapi lewat jihad fi sabilillah di bawah kepemimpinan Islam.

Saatnya Umat Bangkit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun