Mohon tunggu...
Yusi Kurniati
Yusi Kurniati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan penikmat sastra

Penulis novel Ayam Goreng Gadamala & Pria Berkacamata (2021), Pacar Dunia Maya (2016), Kumpulan cerpen Sepenggal Kisah (2016), dan kontributor dalam 45 antologi cerpen dan fiksimini. Alumnus S2 Pendidikan Bahasa Universitas Negeri Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Gara-gara Pilkades

22 September 2020   12:00 Diperbarui: 23 September 2020   17:10 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pemilihan ketua. (sumber: KOMPAS/DIDIE SW)

"Ndak tahu ya, Bas," ucapku sambil memandangi tulisan yang terpampang di atas foto bapakku, bapak Basuki, dan Pak Tukiran.

P-I, pi, L, pil. K-A, ka, D-E, de, S, des. PIL-KA-DES. Kami mengeja tulisan itu bersama-sama seraya mengerutkan kening.

"Pilkades itu apa, No?" Yono kembali menanyaiku. Aku menggeleng, begitu pula dengan Basuki.

"Mungkin bapakmu dan bapaknya Basuki mau dijadikan artis, No." Yono kembali berseloroh. Kami tertawa dan pulang ke rumah dengan satu pertanyaan yang akan kami tanyakan pada orangtua kami masing-masing: apa itu pilkades?

Ibu sedang mencuci piring ketika aku tiba di rumah. Di atas meja makan ada beberapa kantong plastik hitam berisi bahan nasi uduk untuk dijual besok. Aku mencopot seragam putih merahku dan menaruhnya di ember pakaian kotor.

"Udah pulang, Le?" tanya ibu sembari mengeringkan tangannya.

"Sudah, Bu," aku menjawab singkat.

"Laper? Ibu udah masak sayur lodeh kesukaan kamu dan mamas. Makan dulu," lanjut beliau.

"Nanti saja Bu, tunggu mamas pulang. Tresno belom laper." Ibuku tersenyum, beliau mengeluarkan sayuran dan tempe dari dalam plastik dan mulai menyianginya. Aku ikut duduk di dekat ibu.

"Bu, pilkades itu apa?" tanyaku, tak dapat lagi kupendam rasa penasaranku.

"Pilkades itu singkatan dari pemilihan kepala desa Le, kenapa tiba-tiba tanya?" Ibu masih tampak sibuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun