Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

[Gerakan Sensor Mandiri] Kunci Kualitas Kesehatan Reproduksi dan Mental Remaja Indonesia

14 Juli 2016   12:48 Diperbarui: 15 Juli 2016   09:53 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Anda adalah Berlian, Keluarga Anda Pun Berlian, Maka jagalah Aset Anda. sumber: wafamediabki.wordpress.com

Lalu menurut DR.Hadiwinarto, M.Psi Dosen Psikologi Universitas Bengkulu juga Ketua PHD PKBI Daerah Bengkulu menyebutkan bahwa Membangun Kesehatan Mental itu dilakukan dengan cara Melalui Peran Keluarga. Peran ini akan selaras tertanam di kalangan generasi muda bila pondasi yang didesain sangat kuat. Keluarga yang agamis, harmonis tentu akan lebih kuat menyiapkan generasi anak anak mereka utnuk menghadapi lingkungan di luar yang multi culture dibandingkan dengan keluarga yang broken home atau disharmonis. Lingkungan luar yang tanda kutip lebih ganas dibandingkan di rumah tentu saja akan menimbukan kekhawatiran keluarga dan akan menimbulkan kecemasan,ketegangan dan ketakutan bila tidak diantisipasi sejak awal.

Fungsi keluarga :

Fungsi Biologis yaitu persiapan perkawinantugas masing-masing pihak,kehidupan suami istri,tupoksi suami istri bagi anak pendidikan kesehatan reproduksi,dsb.nya.

Fungsi Pemeliharaan yaitu diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggota dapat terlindung dari gangguan-gangguan.

Fungsi keagamaan yaitu mendalami dan mengamalkan ajaran agamanya sebagai manusia yang takwa kepada Tuhan YME.

Fungsi Ekonomi yaitu wajib menyelenggarakan kebutuhan pokok manusia, sandang,pangan dan tempat tinggal


Fungsi Sosial yaitu pewaris nilai sosial kemasyarakatan dan budaya,pembentukan kepribadian,pendidikan dan pengasuhan anak,peran sosial.

=====================

Saya tertarik untuk membuka kisah saya kembali karena Kompasiana bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak Kompasianer untuk membangun generasi muda Indonesia melalui tulisan. Ada banyak fenomena di negeri ini dari satu tempat ke tempat lainnya, dari satu daerah ke daerah lainnya dari satu provinsi ke provinsi lainnya yang memiliki benang merah yang sama mengenai masa depan remaja permasalahan dan solusinya. Ada jutaan anak anak muda kita khususnya remaja yang perlu di selamatkan dari bahaya ketidak mampuan mengatasai masalah kesehatan reproduksi dan mental remaja negeri ini.

Undefined Kisah saya berikutnya setelah memutuskan tidak lagi menetap di Lampung dan kembali ke Jakarta saya menemukan fenomena ada dua teman sekolah dan kuliah saya yang meninggal karena perilaku menyimpang diantaranya terkena HIV AIDS (AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome ) dan keduanya adalah dari keluarga baik-baik dan harmonis, namun lingkungan di luar sana tidak bisa dikontrol oleh orang tua mereka masing- masing. Lingkungan di mana narkoba mudah di dapat, seks bebas sudah menjadi hal biasa, bertukar jarum suntik sudah menjadi kebiasaan. Kalaupun ketahuan oleh orang tuanya biasanya sudah terlambat.

Orang tua saat ini harus melek teknologi, segala hal yang berkaitan dengan aktivitas anak baik dari sisi informasi kesehatan maupun lainnya harus di miliki. Sebagai contoh HIV Sendiri memiliki inkubasi selama lima tahun sejak pertamakali tertular. AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau Human Immunodeficiency Virus .Virus AIDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes.Salahkan orang tua bila tidak mengetahu tentang hal ini dan mengedukasinya kepada anak-anak mereka ? Menurut Saya pribadi, orang tua zaman sekarang harus paham akan hal ini karena sudah menjadi isu nasional dan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun