Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kutunggu Puisimu Mas

18 November 2021   23:00 Diperbarui: 18 November 2021   23:05 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kutunggu Puisimu Mas

Pagi itu kupungut kertas yang telah lusuh diremas-remas
Sepertinya aku kenal kertas bertepian warna emas
Ini kan jerih payahku menulis semalam hingga tuntas

Telah tercurahkan isi hatiku dalam kata puitis berkualitas
Semudah itu kau lempar ke tempat yang tak pantas
Aroma wangi telah berbaur barang bekas

Saat persembahan indahku tak berbalas
Kudiamkan saja saat kau melintas
Tak kuduga kau berpuisi spontanitas:

"Andaikan sepasang burung dalam sangkar emas lepas, biarkanlah dia lepas bebas,  sebebas aku dan dirimu dalam tautan hati takkan retas meski diterpa dingin dan panas. Jadikanlah perjalanan cinta kita tanpa cemas tanpa batas "

"Kutunggu puisimu ,  Ailopyu mas"❤️

Depok, 18 November2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun