Mohon tunggu...
yurnaldi panduko rajo
yurnaldi panduko rajo Mohon Tunggu...

menulis telah mengantarkannya menjelajah dunia imajinasi, dunia maya, dunia kata-kata, dan dunia nyata --dari benua Asia, Eropa, Afrika, hingga Australia. bersama sastrawan Hamsad Rangkuti, mengikuti pertemuan penulis dunia di Inggris, 2004. telah menulis dan mengeditori sejumlah buku. juga telah memberikan pelatihan kepada ribuan calon wartawan, wartawan, sarjana, mahasiswa, siswa, pejabat humas/public relation.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Risau Riau, Bedebah Dikau

24 Maret 2014   05:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:34 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama di KOMPAS pernah bertugas dalam hitungan tahun di Bandarlampung (Lampung), Palembang (Sumatera Selatan), dan Padang (Sumatera Barat). Dan tugas sementara di sejumlah kota di Indonesia serta tugas jurnalistik ke luar negeri, seperti Republik Namibia, Republik Afrika Selatan, Botswana, Inggris, Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, dan Australia, serta India.

Bersama Sastrawan Hamsad Rangkuti, diundang mewakili Indonesia mengikuti Pertemuan Penulis Dunia dan London Book Fair, di London, Inggris, tahun 2004.

Di luar profesi wartawan, Yurnaldi juga dikenal sebagai sastrawan/penyair Indonesia. Antologi tunggal yang telah terbit Berita kepada Ibu (Kreta Nusantara, 1992). Antologi puisi keduanya akan terbit. Puisinya pernah masuk nominasi terbaik lomba cipta puisi tingkat Sumbar tahun 1994, dan pemenang lomba cipta puisi sosial tingkat nasional di Banda Aceh tahun 1996.

Puisi-puisinya selain dimuat di berbagai media massa nasional, juga terhimpun dalam antologi bersama penyair Indonesia lain, yakni Rantak 8: Antologi Puisi Penyair dari Sumatera Barat (Kelompok Studi Sastra dan Jurnalistik Padang-Sumatera Barat, 1991), Taraju '93: Kumpulan Puisi Indonesia Sumatera Barat (Yayasan Taraju Ekspresi Budaya, 1993), Antologi Puisi Rumpun (Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat dan Departemen Pendidikan Nasional, 1992), Puisi 1999 Sumatera Barat (Dewan Kesenian Sumatera Barat, 1999), Parade Sajak-sajak Indonesia (Haluan, 1994), Puisi 50 Tahun Indonesia Merdeka (Taman Budaya Solo, 1995), Kumpulan Puisi Jalan Bersama (Yayasan Panggung Melayu, 2008)

Sebagai penyair sering dipercaya jadi juri lomba cipta puisi dan lomba baca puisi. Terakhir salah seorang juri Tarung Penyair Panggung di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, 27 Agustus 2008. Dan juri Tarung Penyair Panggung se-Asia Tenggara, di Tanjungpinang, Mei 2011. Juga salah seorang juri pemberian nama Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Sumatera Barat.

Sering juga diundang membaca puisi di berbagai kota. Terakhir baca puisi di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, dalam acara Baca Puisi Jalan Bersama yang digelar Yayasan Panggung Melayu, 30 November 2008 dan dalam Panggung Revitalisasi Budaya Melayu, di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Desember 2008.

Namanya juga tercantum dalam Leksikon Susastra Indonesia (penyusun Korrie Layun Rampan, Penerbit Balai Pusataka, 2000). Pernah juga menjadi redaktur tamu dan memberikan catatan apresiatif puisi di harian Haluan, Padang, selama satu tahun.

Selain dikenal sebagai penyair, Yurnaldi juga dikenal sebagai seniman: sebagai pelukis, kaligrafer, fotografer dengan berpameran beberapa kali dan meraih sejumlah prestasi. Beberapa kali juara dan jadi juri lomba foto. Juga juara dan juri lomba karikatur tingkat nasional.

Mantan Pengurus Harian Dewan Kesenian Sumatera Barat (periode 2005-2007), Koordinator Penggiat Sastra Padang, Pemimpin Produksi Teater Noktah Padang, yang telah mementaskan lebih 20 kali naskah teater dengan sutradara Suhendri dan Lilik.   Alamat: e-mail: yurnaldi66@gmail.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun