Tidak ada satu orang pun yang bebas dari rasa putus asa. Semua orang mengalaminya sebab putus asa merupakan salah satu hakikat hidup manusia, seperti marah, senang dan bahagia. Pada umumnya orang bisa bebas dari keputusasaan, tetapi tidak sedikit yang benar-benar putus asa hingga mengalami penderitaan dan bahkan bisa bunuh diri.
Dipastikan, setiap orang memiliki cara dan kiat-kita agar saat tasa putus asa datang bisa mengelolanya dengan bijaksana, sehingga hidup bisa terus berjalan dengan baik-baik saja.
Mengatasi serangan keputusasaan tanpa mengenal dengan tepat sumber penyebabnya, sama saja membuang waktu dan energi bahkan situasi bisa memburuk lebih berat lagi. Oleh karena itu, saat putus asa datang, ambil waktu sangat tenang untuk mengenali sumbernya, dan dari penyebab itu lah sesungguhnya ada cara mengatasinya.
Paling tidak ada 4 sumber rasa putus asa dalam hidup setiap orang, yang secara hakiki menjadi bagian dari eksistensi manusia sebagai makhluk hidup yang beraktivitas sepanjang waktu dari hari demi hari.
Satu, Anda  merasa lelah.
Merasa lelah merupakan hal yang dialami oleh setiap orang di mana saja sebagai akibat dari aktivitas yang berlangsung terus menerus tanpa istirahat sehingga tubuh tidak lagi mempunyai kapasitas yang memadai.
Betul sekali, ini urusan tenaga yang ada dan tersimpan dalam tubuh Anda. Anda kehabisan tenaga dan tidak bisa lagi mampu mengerjakan apa pun, walau itu sekecil apa pun sebab tenaga sudah terkuras dan habis-habisan.
Jadilah bijaksana, bahwa  manusia bisa habis tenaganya. Pun Anda tak dapat membakar lilin di kedua ujungnya terus menerus. Inilah menjadi sumber putus asa setiap orang ketika ia akan terus melakukan sesuatu untuk segera menyelesaikannya dan tenaganya habis, maka dia putus asa.
Penyelesaian begitu sederhana karena sumber sebabnya jelas. Jadi, ketika Anda putus asa, Anda tak perlu mengubah apa pun yang penting dalam hidup Anda sebab mungkin jawabannya adalah Anda hanya perlu istirahat!Â
Terkadang hal paling spiritual yang bisa Anda lakukan adalah tidur dan jangan memaksakan meneruskannya sebab akibatnya bisa fatal!
Kedua, Anda menjadi frustrasi.
Seseorang yang sedang melakukan pekerjaan menjadi frustrasi karena begitu banyak "puing-puing" maupun sampah-sampah yang bertebaran sehingga mengganggu pekerjaannya untuk bisa selesai secepat-cepatnya. Jadi, sumber soalnya ada di puing dan sampah-sampah yang berserakan itu.
Apakah Anda memiliki "puing-puing" itu dalam hidup Anda? Pernahkah Anda perhatikan bahwa setiap kali Anda mulai melakukan sesuatu yang baru, puing-puing (seperti rasa frustrasi yang menghalangi Anda untuk mencapai tujuan Anda) mulai menumpuk?
Apabila Anda tidak membersihkannya secara berkala, itu akan menghentikan laju pertumbuhan hidup Anda. Anda tak dapat menghindarinya, oleh karena itulah, Anda perlu belajar mengaturnya dan membuangnya dengan segera agar Anda tidak kehilangan fokus pada tujuan Anda.
Ketiga, Anda mengira telah gagal.Â
Ketika seseorang tidak dapat menyelesaikan sebuah pekerjaan seperti yang ditargetkan maka kepercayaan diri akan roboh habis dan menjadi putus asa. Dan biasanya akan berpikir bahwa dirinya bodoh karena perkiraannya tidak dapat diselesaikannya dengan tepat.Â
Pemikiran seperti itu salah dan keliru, dan lebih fatal lagi ketika dia harus memutuskan untuk putus asa. Dipastikan seluruh energi, semangat dan tekad hilang sekejap saja.
Atasi keadaan ini dengan berpikir lateral yang cepat dan tepat, bahwa sangat mungkin ada jalan lain untuk mencapai tujuan. Salah satu yang sederhana adalah tetapkan goal/tujuan yang baru dan jangan menyerah. Kalaupun Anda merasa bodoh atas kesalahan pertama, itu pun dilakukan oleh banyak orang dan berusaha keluar dari kebodohan itu.Â
Awas ! agar jangan terjebak dalam mengasihani diri sendiri, mulai menyalahkan orang lain, dan mencari kambing hitam atas kegagalan Anda serta mengeluh atas ketidakmampuan Anda?
Jangan lakukan itu, tetapi Anda harus fokus dan mulai move on!
Keempat, Anda menyerah pada ketakutan.
Sumber keempat ini lebih fatal lagi, sebab menyerah pada perasaan takut dipastikan akan menimbulkan keputusasaan. Sebab orang yang sangat terpengaruh oleh ketakutan itu adalah mereka yang bergaul dengan orang-orang yang negatif berpikirnya.
Menyelesaikan ketakutan sederhana saja, pertama hindari orang-orang yang negatif, dan jauhi mereka ketika Anda mulai menyerah. Sangat berguna bila berkumpul dengan orang orang yang berpikir positif, optimis dan antusias dalam menjalani hidupnya.
Cermati dengan seksama, Anda mungkin sedang ciut hatinya dan berteriak dalam hati bahwa, "Aku tidak bisa menanggung ini. Tanggung jawabnya terlalu banyak." Atau, mungkin rasa takut itu berupa takut dikritik. Atau, mungkin Anda menganggap diri Anda tak layak untuk menjadi sukses.
Sadari baik-baik bahwa ketakutan semacam ini akan menghancurkan hidup Anda jika Anda membiarkannya. Namun, Anda dapat memilih untuk melawan keputusasaan dengan berseru, "Tuhan, bantu aku untuk mengalihkan pandanganku dari masalahku, dan agar pandanganku hanya tertuju pada-Mu."
Jangan terjebak dalam keputusasaan. Mintalah Tuhan untuk membantu Anda mencari tahu alasannya, mengatasinya, dan mulai bergerak maju dengan percaya diri.
Yupiter Gulo, 26/11/21