Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Misteri Upah, Sumber Konflik Buruh dan Majikan

21 November 2020   16:19 Diperbarui: 23 November 2020   13:54 1585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

It is not the employer who pays the wages. Employers only handle the money. It is the customer who pays the wages ~ Henry Ford

I.  Upah : Buruh dan Majikan

Setuju atau keberatan, sadar atau cuek-cuek saja, suka atau benci setengah mati,harus diakui bahwa upah itu telah menjadi sumber ketegangan, konflik, pertengkaran bahkan permusuhan antara buruh dengan majikan. Bukan saja di abad 21 nan era digital ini, tetapi sudah berabad-abad lamanya upah dimasalahkan oleh buruh dan majikan. 

Buruh selalu menutut upah yang naik dan naik bahkan besar, sementara majikan mau membayar buruh dengan rendah dan kecil, bila perlu ditekan terus hingga hanya batas minimal tetapi tidak mencukupi untuk kebutuhan buruh setiap bulan. 

Kejadian tuntut menuntut upah ini bukan saja terjadi di negara-negara miskin dan negara berkembang. Tetapi juga terjadi di negara-negara yang sudah super maju. Hanya saja penampilan yang berbeda. Di negara yang sudah maju, cenderung lebih sopan, terorganisir dan jelas cara menuntutnya. Sebaliknya, di negara-negara miskin atau negara berkembanng sering menggunakan cara pengerahan masa, demo dan cenderung merusak dan mengganggu kenyaman dan ketertiban umum.

Upah menjadi sebuah misteri, yang seakan-akan masalah di seputar upah ini tidak pernah usai apalagi tuntas paripurna. Maksudnya, satu tuntutan dipenuhi, maka akan muncul lagi tuntutan lainnya yang jauh lebih besar. Mungkin menggunakan istilah tertentu saja, tetapi sesungguhnya jiwa tuntutan itu tetap pada upah itu sendiri.

Upah sering sekali menjadi senjata yang ampuh digunakan oleh buruh maupun oleh majikan. Buruh mengancam mogok kerja bila tuntutan kenaikan upah tidak dipenuhi, dan majikan pasti akan merasa terancam bila tidak mempertimbangkannya. Majikan juga sering menggunakan upah untuk menekan buruh, terutama apabila buruh tidak becus bekerja maka upahnya bisa saja dikurangi. Atau menggunakan sistem yang besarnya upah itu ditentukan oleh prestasi si buruh.

Pertengkaran antara buruh dan majikan tentang upah ini, tidak saja hanya terjadi di perusahaan-perusahaan yang besar maupun yang sifatnya pabrik atau manufacturing. Tetapi, konflik tentang upah ini juga terjadi di perusahaan-perusahaan jasa maupun unit usaha kecil. Mungkin penampakannya saja yang berbeda. Banyak kasus tidak muncul dipermukaan publik karena beragam sebab dan situasi. 

II. Misteri Upah

Upah itu unik karena sangat sederhana tetapi menyimpan daya ledak yang sangat dahsyat yang mampu menghancurkan banyak orang bahkan perusahaan maupun organisasi besar sekalipun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun