Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Susahnya Berdamai dengan Diri Sendiri, Apalagi dengan Covid-19

8 Mei 2020   14:12 Diperbarui: 12 Mei 2020   18:50 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"..., kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan" -- Joko Widodo, Presiden RI

Itulah inti pesan dari meja orang nomor satu di Indonesia, Jokowidodo, agar masyarakat di seluruh tanah air hendaknya "hidup berdamai dengan virus corona" yang masih terus menyebar dan belum tahu kapan akan berhenti.

Pesan kunci Presiden yang disampaikan melalui video menjadi sangat penting dan menjadi cara agar masyarakat tetap bisa bertahan dengan baik dalam situasi yang semakin sulit, seperti yang diberitakan oleh kompas.com :

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah terus berupaya keras dan berharap puncak pandemi Covid-19 akan segera menurun. Selama wabah masih terus ada, Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.  "Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5/2020).

Pesan untuk berdamai begitu sederhana, tetapi percayalah, melakukannya tidak semudah mengucapkannya. Mudah mengumbar pesan "berdamai" semudah melupakannya dan tidak pernah menjadi acuan dasar dalam meresponi pergumulan hidup.

Mengapa Presiden memilih kata berdamai? Karena menjadi jawaban mendasar agar masyarakat tidak panik, tidak frustrasi, tidak paranoid dan tentu tidak putus asa.

https://twitter.com/jokowi/status/1258348505854177282?ref_src=twsrc%5Egoogle%7Ctwcamp%5Eserp%7Ctwgr%5Etweet
https://twitter.com/jokowi/status/1258348505854177282?ref_src=twsrc%5Egoogle%7Ctwcamp%5Eserp%7Ctwgr%5Etweet
Sebaliknya, setiap orang diajak untuk menerima kenyataan apa adanya, pro aktif mencari solusi dari situasi sulit. Singkatnya akan menjadi bagian dari solusi persoalan dan bukan bagian dari msalah, apalagi membuat onar dan  menciptakan setumpuk persoalan.

Berdamai itu kata kunci dari kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri dalam situasi yang paling sulit, pelik, berbahaya, kritis bahkan antara hidup dan mati. Terkandung makna mendalam tentang bijak dalam mengolah sitiuasi sedemikian rupa sehingga terhindar atau selamat dari kegentingan yang ada. Kalaupun terjadi sesuatu, maka korban atau kerugian bisa diminimalisir.

Itulah yang diinginkan oleh Jokowi dimiliki dan dikembangkan oleh masyarakat di negeri ini, yaitu berdamai dengan covid-19.

Mudahkah berdamai dengan Covid-19 ini? Nampaknya, tidak semudah dipesankan oleh Presiden. Bahkan berdamai dengan diri sendiri saja tidaklah semudah meneriakannya, apalagi dengan "ancaman virus mematikan corona ini".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun