Sepotong kata dan pesan bijak yang mengatakan bahwa:
"Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai" - Pengkhotbah
Sikap perfek dibutuhkan sebagai benchmark, tetapi tindakan akan jauh lebih penting karena itulah yang bisa merubah keadaan.
Dalam prakteknya tanpa disadari bahwa perfeksionisme, atau sifat keinginan untuk selalu benar, akan merusak banyak hubungan dengan orang lain.Â
Mengapa demikian? Karena sifat ingin sempurna sesungguhnya, berakar pada kekhawatiran seseorang akan hasil karya atau pekerjaan yang akan dilakukan. Dalam pikirannnya, ada ketakutan kalau pekerjaannya gagal, tidak baik, buruk dan tidak disukai oleh orang lain. Inilah akar kekuatirkan yang tidak disadari oleh seorang perfeksioniems.
Para perfeksionis yang keras dan yang menuntut orang lain sesungguhnya juga begitu keras dan menuntut diri mereka sendiri.
Mereka memperlakukan orang lain sama dengan pikiran dan perilakunya asendiri. Sesuatu yang tidak mungkin terjadi, apalagi bila semua orang dilingkungannya tidak mau diperlakukan seperti dia. Maka hubungan sosial menjadi rusak, menjauh bahkan putus berkeping-keping.
Sesungguhnya dalam kenyataan hubungan sosial, tidak ada orang yang suka diomeli atau terus-menerus dikoreksi oleh si perfek ini. Itu membuat Anda frustrasi dan kesal! Sebagai konsekuensi logis adalah bahwa si perfeksionisme ini dunia mereka penuh dengan kesendiriaan saja.
3. Itu menghancurkan kebahagiaan Anda.
Orang yang perfeksionisme cenderung menyalahkan dirinya sendiri dalam proses mencapai kesempurnaan yang dipikirkan dan dibayangkannya. Lebih parah lagi, akan marah dan mengomel kepada diri sendiri saat proses itu tidak juga mampu dilakukannnya.