Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Faktanya Karyawan Bekerja Tidak Mencari Gaji, Tetapi...

23 Mei 2018   11:39 Diperbarui: 23 Mei 2018   15:08 4697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dan dolar. Sumber foto: bisnisindonesia.com

Hal-hal yang sudah dikemukakan diatas tidak terlalu sulit difahami karena pokok persoalannya adalah sikap dan persepsi manajemen secara benar terhadap "karyawan sebagai sumber daya manusia" yang berbeda dengan faktor produksi lainnya seperti mesin, bahan baku, uang atau yang lainnya.

Artinya, ketika karyawan dikelola dengan benar dan tepat dan dijaga serta dipelihara secara terus menerus, maka karyawan akan bekerja sendiri tanpa harus terus menerus diawasi karena dicurigai dan penuh dengan punishment yang berlebihan.

Biarkanlah sistem yang menjaga karyawan itu tanpa harus "mempelototin" mereka setiap jam, ini cara-cara kuno yang sudah tidak efektif lagi".

dok.pribadi
dok.pribadi
Kembali pada pokok persoalan awal, yaitu kalau karyawan tidak cari gaji lalu mereka cari apa ? Nampaknya, permasalahan ini akan memberi view atau perspektif lain dalam melihat dan mengelola karyawan dalam perusahaan.

Artinya, secara umum, kebutuhan karyawan akan gaji sebetulnya sesuatu yang "given" dan tidak perlu dipersoalkan lagi. Setiap perusahaan memiliki base salary yang menjamin pemenuhan kebutuhan minimal dari setiap orang yang bekerja didalamnya. Kalaupun ada perbedaan dengan perusahaan yang lain, relative angkanya tidaklah terlalu signifikan.

Karyawan pada dasarnya menyadari bahwa untuk mendapatkan extra ordinary income, atau tambahan penghasilan yang lebih besar dia harus bekerja dengan smart, inovatif dan berorientasi pada Top Achievement. Ini menjadi penghasilan variabel yang besarnya sangat tergantung dari kinerja karyawan.

Itu sebabnya dibanyak perusahaan memperlakukan Merit System bagi Sistem Kompensasinya. Artinya tambahan penghasilan karaywan tergantung dari capaian kinerjanya yang harus dievaluasi secara periodek.

Jadi setiap karyawan bisa berbeda beda. Karyawan akan berlomba untuk mencapai kinerja tertinggi, dengan begitu dia akan mendapatkan penghasilan yang jauh lebih besar dari base salarynya.

Dan untuk itulah maka komponen gaji lainnya seperti benefits, tunjangan, dan long-term incentive menjadi fasilitas yang disediakan oleh perusahaan bagi karyawan-karyawannya yang terbaik. Katakanlah CEO misalnya, mereka akan menikmati berbagai insentive jangka panjang ketika kinerja mereka betul-betul diatas batas yang ditentukan.

Terjadilah simbiosis mutualisme, ketika fasilitas jangka panjang itu dinikmati maka karyawan terbaik semakin berprestasi dan perusahaan juga semakin maju dan berkembang.

Dan itulah yang hendak dicapai oleh setiap perusahaan untuk tetap mampu bertahan dalam persaingan yang semakin ketat di dunia bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun