Mohon tunggu...
Yuntha Bimantara
Yuntha Bimantara Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa Magister, Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara

Asisten Riset Penelitian Mangrove Monitoring Extent Service, What is Controlling Tipping Points? Alumni S1 Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Studi Etnobotani, Pemanfaatan Tumbuhan Obat Dalam Menjaga Imunitas di Tengah Pandemi

2 Mei 2020   02:32 Diperbarui: 2 Mei 2020   02:48 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

14. Lengkuas (Alpinia galanga L.)

Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan rimpang lengkuas sebagai obat demam. Handajani dan Purwoko (2008) pada penelitiannya menyatakan rimpang lengkuas digunakan secara tradisional untuk obat penyakit panu, kadas,bronkitis, dan reumatik. Senyawa kimia utama lengkuas adalah minyak atsiri yang tersusun atas eugenol, seskuiterpen, pinen, metil-sinamat, kaemferida, galangan, dan galangol.

15. Pala (Myristica fragrans)

Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan buah pala sebagai obat memar (darah beku). Nurdjannah (2007) menyatakan pala berguna untuk
mengurangi flatulensi, meningkatkan daya cerna, mengobati diare dan mual. Pala juga dapat mengobati desentri, maag, menghentikan muntah, mulas, perut kembung, serta obat rematik. Komponen dalam biji pala terdiri dari minyak atsiri, minyak lemak, protein, selulosa, pentosan, pati, resin dan mineral.

16. Pegagan (Centella asiatica)

Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan daun pegagan sebagai obat asam urat, luka dalam, dan sariawan. Kartasapoetra (1992) pada penelitiannya menyatakan tumbuhan pegagan memiliki khasiat obat. Pegagan dapat digunakan untuk mengobati penyakit sariawan, asam urat, amara (menambah nafsu makan), astringensia, dan sebagai tonikum.


17. Pepaya (Carica papaya L.)

Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan daun pepaya sebagai obat batuk, demam, dan darah tinggi. Safriyadi dkk. (2017) pada penelitiannya
menyatakan tanaman pepaya dimanfaatkan sebagai obat penurun darah tinggi. Bagian yang dimanfaatkan adalah daunnya. Cara pengolahannya adalah dengan merebus daun pepaya tersebut.

18. Pinang (Areca catechu L.)

Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan daun dan buah pinang sebagai obat sakit pinggang dan luka. Barlina (2007) pada penelitiannya menyatakan biji pinang dapat mengobati cacingan, perut kembung akibat gangguan pencernaan, bengkak karena retensi cairan (edema), rasa penuh di dada, luka, batuk berdahak, diare, terlambat haid, keputihan, beri-beri, dan malaria.

19. Pugun Tanoh (Picria fel-terrae Lour.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun