Mohon tunggu...
Yunita Sabardi
Yunita Sabardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sedang belajar menulis, jika tulisanku absurd memang benar adanya :) terimakasih telah dikritik tapi sebenarnya tak siap.he3

JATENG

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bapak Tua di Persimpangan Jalan

20 Januari 2021   20:16 Diperbarui: 20 Januari 2021   21:53 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mobil yang dikendarai Tania berhenti di perempatan traffic lights karena lampu berwarna merah. Tania mengambil ponsel dan menyempatkan membalas pesan yang masuk. Pesan dari Hardian rekan kerja sekaligus sahabat sedari SMA. Lima menit lagi Tania harus sudah sampai di sebuah cafe di kawasan Universitas Jenderal Soedirman atau kliennya datang lebih dulu. Bisa-bisa Hardian marah dengannya. Tania tahu banget bagaimana Hardian kalau marah, membayangkan saja rasanya sudah menyeramkan. 

Lampu merah di perempatan ini berasa semakin lama saja kalau sedang di tunggu. Tania semakin gusar. Tiba-tiba seorang Bapak Tua mengetuk kaca jendela mobil. Namun Tania tak membuka kaca jendela. Hanya iba saja tapi tak bisa berbuat apa-apa.

Akhirnya nyala lampu merah berganti hijau. Mobil Tania belok ke kanan menuju jalan dr.angka namun mobilnya tak bisa melaju cepat di tengah laju kendaraan yang padat. 

Diperempatan hotel Aston berharap tidak bertemu dengan lampu merah lagi. Bersyukur sekali, kali ini lancar hingga belok kiri ke arah cafe. Beruntung parkiran cafe tak sepenuh biasanya, Tania memarkir mobilnya . Dia turun tergesa membawa berkas-berkas.

Hardian yang duduk di pojok cafe melambai kearah Tania yang baru masuk cafe. Tepat sekali memilih lantai satu buat meeting kali ini waktu jadi tak habis di lift. Pikir Tania.

"Gimana, klien belum datang kan??"

"Udah pulang. Kamu telat!" 

Tania melongo diiringi Hardian yang terkekeh.

"Canda... Lagian kamu tuh yaa kalau dibilangin susah banget, suka ngeyel. Coba tadi bareng aku jadi ga tergesa-gesa gitu kan."

"Oke maaf..tadinya aku pikir bisa mampir dulu ke rumah sakit jenguk tante Sefi, ternyata ga keburu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun