Mohon tunggu...
Yumna Muna Aliyya
Yumna Muna Aliyya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Ilmu Komunikasi NIM 22107030048

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demokrasi yang Merata: Keunggulan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka

2 Juni 2023   22:22 Diperbarui: 2 Juni 2023   22:27 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Demokrasi adalah prinsip pemerintahan yang memberikan kekuasaan kepada rakyat. Salah satu elemen penting dalam demokrasi adalah pemilihan umum atau pemilu. Sistem pemilu yang baik dan efektif menjadi landasan bagi demokrasi yang kuat dan merata. Salah satu sistem pemilu yang telah terbukti memberikan keunggulan dalam mewujudkan demokrasi yang merata adalah Sistem Pemilu Proporsional Terbuka.

Sistem Pemilu Proporsional Terbuka merupakan sistem di mana suara pemilih dihitung berdasarkan proporsi atau perbandingan suara yang diterima oleh partai politik atau calon dalam sebuah pemilihan. Sistem ini memiliki beberapa keunggulan yang dapat meningkatkan efektivitas dan keadilan dalam pemilihan umum.

Pertama, keunggulan utama dari Sistem Pemilu Proporsional Terbuka adalah mewujudkan representasi yang lebih merata dan inklusif. Dalam sistem ini, partai politik mendapatkan kursi parlemen berdasarkan jumlah suara yang diperolehnya. Dengan demikian, partai-partai politik yang mewakili berbagai kelompok dan kepentingan akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk diwakili di parlemen. Hal ini membantu menciptakan keberagaman politik dan menghindari dominasi dari satu kelompok atau partai politik tertentu. Dalam sistem ini, suara setiap pemilih memiliki nilai yang sama dan dihargai, sehingga setiap warga negara merasa diwakili dengan adil.

Keunggulan lainnya adalah Sistem Pemilu Proporsional Terbuka dapat meningkatkan partisipasi politik masyarakat. Dalam sistem ini, pemilih memiliki kebebasan untuk memilih partai politik yang diinginkan dan juga calon dari partai tersebut. Pemilih dapat memberikan suara untuk calon individu yang mereka yakini mampu mewakili kepentingan mereka dengan baik. Hal ini memberikan rasa keterlibatan dan tanggung jawab yang lebih besar bagi pemilih, sehingga dapat meningkatkan partisipasi dalam pemilihan umum. Selain itu, pemilih juga memiliki kesempatan untuk mempengaruhi keputusan partai politik dalam menentukan urutan calon yang akan diusung. Ini memberikan kontrol yang lebih besar kepada pemilih dalam menentukan perwakilan politik mereka.

Sistem Pemilu Proporsional Terbuka juga dapat mengurangi praktik politik yang tidak sehat seperti politik uang atau clientelisme. Dalam sistem ini, partai politik harus bersaing untuk mendapatkan suara pemilih dengan menawarkan program dan kebijakan yang lebih baik. Hal ini mendorong partai politik untuk lebih fokus pada kepentingan publik dan berkompetisi secara adil. Selain itu, dengan adanya perwakilan yang lebih merata, pemilih memiliki pilihan yang lebih luas dan tidak tergantung pada satu calon atau partai politik tertentu. Ini mengurangi ketergantungan pemilih pada politik uang atau janji-janji yang tidak dapat dipenuhi.

Tidak hanya itu, Sistem Pemilu Proporsional Terbuka juga memungkinkan adanya kerjasama antarpartai politik. Dalam sistem ini, partai politik cenderung membentuk koalisi atau aliansi untuk mencapai mayoritas yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan. Hal ini mendorong terbentuknya pemerintahan yang berbasis pada kompromi dan kerjasama antarpartai politik, sehingga keputusan yang diambil mencerminkan berbagai kepentingan dan pandangan masyarakat secara lebih luas.

Namun, seperti sistem pemilu lainnya, Sistem Pemilu Proporsional Terbuka juga memiliki tantangan dan kelemahan. Misalnya, pembentukan pemerintahan yang stabil dapat menjadi lebih rumit karena membutuhkan negosiasi yang lebih intens antarpartai politik. Selain itu, dalam sistem ini, mungkin juga terjadi fragmentasi politik yang berlebihan jika terdapat terlalu banyak partai politik yang mendapatkan perwakilan di parlemen.

Dalam era demokrasi modern yang semakin kompleks, penting bagi negara-negara untuk mempertimbangkan sistem pemilu yang efektif untuk mewujudkan demokrasi yang merata. Sistem Pemilu Proporsional Terbuka telah terbukti memberikan keunggulan dalam mewujudkan representasi politik yang lebih adil dan inklusif, meningkatkan partisipasi politik, mengurangi praktik politik yang tidak sehat, dan mendorong kerjasama antarpartai politik. Namun, perlu juga diingat bahwa tidak ada sistem pemilu yang sempurna, dan setiap negara harus mempertimbangkan konteks dan kebutuhan masyarakatnya sendiri dalam memilih sistem pemilu yang sesuai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun