Mohon tunggu...
Yulya Aisyah putri
Yulya Aisyah putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Mercu Buana

Yulya Aisyah putri_43120010173 Universitas Mercu Buana Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2 Etika dan Hukum

23 Mei 2022   13:15 Diperbarui: 23 Mei 2022   13:29 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun tarika itu menimbulkan masalah juga karna dianggap menggambarkan emosi atau kekuatan yang dapat menimbulkan keraguan dari maksud tertentu. Jadi Plato meluruskan argumen tersebut dengan menarik konteks antara akal dan emosi.

Selain menimbulkan masalah dibagian emosi dan kekuatan, metafora wayang juga menimbulkan masalah bagi kebajikan. Karna kebajikan dalam metafora melambangkan harmoni dan kebajikan melibatkan penguasaan tarikan tali yang sangat berlawanan. Jadi maksudnya adalah kebajikan menunjukkan beratinya berkemauan keras. Namun dalam warga negara Athena kebajikan menggambarkan sebagai kesepakatan antara rasa sakit dan kesenangan atau catatan yang perlu dipahami. Argumen tersebut bisa di bilang bahwa kebajikan adalah keselarasan dalam jiwa antara kekuatan psikis yang berbeda beda. 

Membahas diskusi tentang seputar pesta minuman dan pendidikan. Pendidikan tentang musik membentuk dasar kepribadian seseorang karna dengan mendengarkan dan mempelajari lagu dan tarian seseorang akan menumbuhkan respon yang bagus dan efektif. dengan menikmati tindakan kebajikan di dalam lagu dan tarian seseorang akan bisa mengembangkan kebajikannya. Sebaliknya seseorang akan menunjukan sifat buruk jika ia menikmati tindakan yang keji dalam suatu lagu dan tarian. Karna itu sangat penting bagi pemerintahan pada zaman tersebut untuk menempatkan musik yang diizinkan di kota.

Salah satu hal terpenting yang diajarkan oleh musik adalah bahwa keadilan menciptakan kebahagiaan sedangkan sebaliknya ketidak Adilan akan menghasilkan ketidak bahagiaan.clinias mengakui bahwa orang yang hidupnya tidak adil akan merasakan perasaan memalukan, tetapi jika mereka menjalani hidup yang kaya mereka tidak akan merasakan perasaan memalukan bahkan mereka merasa dirinya mempunyai kekuatan kesehatan dan kecantikan. Berbeda dengan orang Athena , mereka menanggapi hal tersebut dengan menawarkan empat argumen yang mengajarkan kebahagiaan terkait dengan keadilan yang ada.
Argumen pertama, adalah bahwa seseorang legislator yang tidak mengajarkan hal ini kepada warga Athena mengirimkan pesan kontradiktif. Pembuatan atau penetapan undang undang memberi tahu warga bahwa negara harus adil agar mereka dapat menjalankan kehidupan yang baik, tetapi disatu sisi yang lain mereka mengajarkan bahwa mereka akan kehilangan manfaat seperti kesenangan dengan hidup yang adil. Argumen kedua, adalah bahwa seseorang legislator yang tidak mengajarkan hal tersebut makan akan merasa tidak terjadi atau tidak mungkin untuk menyakinkan warga negaranya untuk menjadi adil. 

Argumen ketiga, menyetujui bahwa pernyataan tersebut (keadilan) benar benar terkait dengan kebahagian. Argumen keempat, adalah menyatakan bahwa jika doktrin itu tidak terjadi, itu harus diajarkan bagaimana pun caranya juga, karna manfaat sosial yang diberikannya.
Orang Athena pertama kali membahas suatu argumen tradisional tentang budaya yang berkembang berulang ulang kali dimana terjadinya banjir besar. 

Dari kejadian banjir tersebut muncullah budaya primitif, yang ternyata selama ini hidup sederhana dan damai. Karna ada beberapa orang yang sifatnya individu, mereka yang individu senang bertemu dengan satu sama lain dan memiliki sumber daya yang berlimpah. Meskipun orang Athena tidak memiliki hukum formal tetapi orang hidup menurut sistem politik yang biasa disebut otokrasi atau dinasti. Maksudnya dalam sistem pemerintahan ini dengan otoritas diturunkan kan oleh orang tua. Akhirnya warga negara Athena memutuskan untuk bergabung bersama dan membentuk kota bersama. Karna masalah tersebut banyak masalah atau konflik yang muncul karna ada sesuatu yang menjagal yaitu penatua yang berbeda, masing masing dari m

 Dari konflik tersebut lahirlah undang undang individu yang dipilih untuk mewakili kepentingan berbagai warga negara yang membentuk kota. Dari kejadian tersebut perwakilan pemimpin dari warga negara Athena masing masing membahas tentang aturan apa yang harus dibahas. Dari kejadian tersebut atau penyimpangan penyimpangan ini ke dalam asal usul legislasi terdapat tiga pelajaran yang dapat ditarik. 

Pelajaran pertama, kota dan peradapan adalah perkembangan alami, warga Athena menolak adanya gagasan bahwa kota dan hukum tidak wajar atau tidak etis. Pelajaran kedua, manusia secara tidak alami bertentangan satu sama lain yang dimana seperti dibicarakan dan disarankan oleh clinias dalam bukunya yang pertama, tetapi mengajarkan saling berbuat baik. Pelajaran ketiga, fitur legislasi yang ada diperlukan adanya rekonsiliasi konflik kepentingan yang ada.
Setelah membahas kebangkitan dan kejatuhan warga negara Troy orang Athena beralih kesejarah tiga sekutu seperti sparta, Argos, dan messene. Pemimpin dan warga negara dari masing masing ketiga sekutu tersebut terikat oleh sumpah untuk menghormati hak satu sama lain dan saling membantu ketika mereka terancam. Tetapi kesetiaan atau kerja sama tersebut hancur , runtuh dan bubar. Hanya negara sparta yang selamat dari kejatuhan hal itu dengan segala macam kesuksesan. 

Mengapa itu bisa terjadi? Warga negara Athena mennangapi atau mengklaim hal itu terjadi karna adanya hasil dari ketidaktahuan yang merupakan perbedaan antara emosi seseorang dan penilaian seseorang. Dari hal ini disepakati bahwa tidak adanya warga negara yang menderita ketidak Tahuan ini yang imana harus memiliki tingkat kekuasaan.  di mana kita diberitahu bahwa agar sebuah kota yang  berkembang, warga negaranya harus menangapi respons afektif yang sesuai.

Dari kejadian tersebut Pemimpin Argos dan Messene masing masing menderita dari jenis ketidak tahuan ini dan konsekuensi negatifnya diperburuk oleh fakta yang menyatakan bahwa mereka memiliki kekuatan absolut. Warga negara Sparta mengatakan sebaliknya, terlindung dari bencana tersebut karena warga Sparta membagi kekuatan politik antara banyak orang yang ikut campur atau posisi kekuasaan, adanya termasuk dua rajadan bukan satu saja, dewan tetua juga ada, dan sampai pejabat yang dipilih melalui undian yang diadakan. Karna kejadian ini, di sini orang Athena memperkenalkan gagasan politik utama yang mengatakan bahwa konstitusi yang berhasil menjalankan dan mendistribusikan kekuasaan dengan cara mencampur tangankan berbagai elemen penguasa. Dari kejadian tersebut Setelah menjelaskan sistem politik warga negara Sparta, Athena berurusan dengan dua negara yang berlawanan seperti Athena dan Persia. Warga Athena mewakili demokrasi ekstrem dan warga Persia mewakili monarki ekstrem. Menurut warga Athena, warga Persia menyatakan antara periode keberhasilan danperiode kegagalan. Dan di bawah penguasa negara Cyrus, adanya keseimbangan antara kebebasan dan kemauan . seperti contoh adanya Tentara yang diberikan kebebasan dalam berbicara oleh raja dan raja mengambil dewan dari warga negara yangmenurutnya bisa bersifat bijaksana. Hasil dari keputusan tersebut tentara menjadi atau memiliki perasaan positif tersebut terhadap pemimpinnya yang dij jalankan oleh negara dan negara dibimbing ke arah yang lebih bijaksana lagi. 

Namun, setelah kejadian kematian Cyrus sebuah kejadian bencana terjadi lagi. Adanya tentang Anak anak Cyrus yang dibesarkan dengan tidak baik seperti boros atau dimanja dan tidak pernah dibesarkan dengan benar. Karna kejadian tersebut adanya menggabungkan kebebasan dan kepatuhan seperti ayah dan anak laki-laki menggunakan kekerasan dan diajarkan menuntut kepatuhankepada orang tuanya. Akhirnya Darius mengambil alih kekerajaan dan proses ini dijalankan. Darius menyelamatkan kekaisaran atau kerajaan dengan mengadakan adanya kebebasan dan penaklukan, tetapi ketika putranya yang memiliki sifat manja Xerxes mengambil alih lagi, dan kekaisaran atau kekerajaan menjadi menderita. Menurut warga negara Athena, sejarahwarga negara Athena sangat percaya dan kontras dengan sejarah warga negara Persia. Jika terjadinya sesuatu warga negara Persia gagal maka karena penguasaannya yang tidak memberikan kebebasan yang cukup dan baik, dan pasti warga negara Athena gagal karena terlalu banyak yang mempromaksi. Ketika warga negara Persia menyerang orang Yunani karena adanya sesuatu ketakutan dan kebutuhan, warga negara Athena hidup menurut norma kehormatan tertentu yang menyatukan orang orangnya . Selama kejadian ini, warga negara Athena secara sukarela dan ikhlas menyerah kepada pihak berwenang ada karna itu warga negara Athena yang berhasil melindungi kumpulan orang mereka. Tetapi ketika ancaman warga negara Persia berlalu atau sudah tidak ada lagi , warga negara juga melewati ketakutan dan norma norma kehormatan yang menyatukan komunitas atau kumpulan orang orang mereka dan tentu saja akan membatasi kebebasan tersebut. Warga negara Athena mulai menganggap komunitas dan orang orang seperti mereka mempunyai sifat berwibawa dalam banyak hal dansifat sukacita selalu membimbing mereka. Hal ini terjadi mengarah pada komunitas ketidak tahuan dan kelebihan warga negara tersebut. Mereka menjadi menyulitkan diri mereka sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun