Tekanan psikologis seperti stres seringkali menimbulkan kecemasan yang berhubungan erat dengan gaya hidup individu. Kondisi kecemasan dapat menimbulkan berbagai reaksi fisiologis, termasuk gangguan pada sistem pencernaan. Dalam situasi stres, produksi asam lambung cenderung meningkat, dan jika kadar asam berlebihan, dapat menyebabkan iritasi pada mukosa lambung yang berujung pada gastritis bila dibiarkan dalam jangka panjang. Gastritis menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup signifikan di masyarakat, terutama di kalangan remaja. Gejala yang sering muncul pada gastritis antara lain rasa tidak nyaman di perut, perut kembung, sakit kepala, mual, dan lidah yang berlapis. Gastritis dapat dialami oleh semua golongan usia dan jenis kelamin, meskipun kasus terbanyak ditemukan pada usia produktif karena tingginya aktivitas, kebiasaan hidup yang kurang sehat, serta stres yang timbul akibat tekanan lingkungan.
Mahasiswa merupakan kelompok yang rentan terhadap stres akibat tekanan akademik dan tanggung jawab pribadi. Stres akademik sendiri merupakan kondisi psikologis yang timbul dari persepsi individu terhadap tuntutan akademik di lingkungan pendidikan tinggi. Stres ini sering memicu kecemasan yang berdampak pada pola hidup dan sistem fisiologis tubuh, terutama pencernaan. Dengan adanya perubahan gaya hidup dan meningkatnya tekanan akademik, mahasiswa yang tinggal di kost sering kali menghadapi beragam permasalahan kesehatan. Salah satu gangguan yang paling umum adalah maag (gastritis). Maag merupakan gangguan pada lambung  yang terjadi akibat peningkatan produksi asam lambung  atau adanya luka pada dinding lambung.  Peningkatan asam lambung selama stres dapat mengiritasi dinding lambung sehingga memicu gastritis.
Pola makan yang tidak teratur dapat membuat lambung kesulitan beradaptasi. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, dapat menyebabkan kelebihan asam lambung yang akhirnya mengiritasi mukosa lambung, sehingga memicu terjadinya gastritis. Kebiasaan makan yang buruk dan konsumsi makanan yang tidak higienis merupakan faktor risiko utama untuk berkembangnya gastritis. Gangguan ini terjadi pada mukosa lambung dan biasanya dipicu oleh konsumsi berlebihan terhadap makanan yang dapat meningkatkan produksi asam lambung, seperti makanan pedas, yang mengandung kafein, alkohol, asam, dan minuman soda.
Berikut penjelasan mengenai  mengapa anak kost rentan terkena masalah lambung:
1. Pola Makan yang Tidak Teratur
Kesibukan anak kos yang padat sering kali membuat jadwal makan menjadi berantakan. Tidak jarang mereka makan terlalu larut atau bahkan melewatkan waktu makan sama sekali. Kebiasaan ini bisa mengganggu sistem pencernaan dan menimbulkan masalah pada lambung.
2. Kebiasaan Mengonsumsi Junk Food
Karena terbatasnya waktu dan tenaga, banyak anak kos lebih memilih makanan cepat saji yang mudah didapat. Sayangnya, junk food umumnya tinggi lemak dan gula namun rendah serat, sehingga dapat memicu gangguan pencernaan dan menyebabkan peradangan pada lambung.
3. Tekanan Akademik dan Sosial
Beban tugas kuliah dan dinamika kehidupan sosial sering kali menjadi sumber stres bagi anak kos. Jika stres berlangsung lama, tubuh akan memproduksi lebih banyak asam lambung, yang dapat memperparah gejala gangguan lambung.
4. Kurang Tidur dan Istirahat