Mohon tunggu...
Yulia Ratnasari
Yulia Ratnasari Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis

Simply Yulia, currently working as an executive during the day and painting and or writing during the night. You'll either find her wandering around the CBD looking at the moody sky or spacing out questioning life.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bumi Duniawi.

14 Desember 2017   23:16 Diperbarui: 13 Januari 2018   06:58 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bulan, ludah, matahari.

Dan detik itu tiba

BANG!


Pada hari pembentukkan, big bang yang mengejutkan dan menggemparkan LSS, yang diciptakan melalui sabda Allah,  Tritunggal atau Yehuwa dalam 6 hari, Trimurti sang Brahma yang menciptakan, atau apalah itu, Bumi tidak peduli.

Dilihatnya sesuatu yang bercahaya. Sangat cantik, pancarannya mengenai Bumi, dan semua anggota LSS. Semua tercengang, terlalu indah. Tujuh warna pelangi, hangat nyaman seperti perut yang kenyang, permukaan dinamis menyembur-nyembur. Tidak pernah bosan melihat perubahan pada parasnya. Dia sangat berwarna, lebih berwarna daripada kami, digabung. Dia rendah hati, tidak memamerkan warnanya dan meleburnya menjadi putih transparan. Tapi Bumi masih bisa melihat warna warninya, sebagaimanapun pintarnya dia menyembunyikan kilaunya. Semua terkagum dengan kecantikan dan kerendahan hatinya. Ini baru yang namanya pepek Ken Dedes.

Bumi menamainya Matahari, karena matanya menatapnya sepanjang hari.

Semua lembaga LSS berebut mendekatinya, mengikutinya. Terjadilah PTS II. Dan LSS pecah.

Bumi mengejar Matahari dan berkata, "aku mau mati bagimu".

Si Ken Dedes KW tetap menggesek Bumi, "aku mau mati bagimu, tolong pilih aku".

Dan ada ludah Mars melewati mereka.

Kepong, 14 Oktober 2017

bulan, ludah, matahari.
bulan, ludah, matahari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun