Hanya selembar handuk kucal menyampir dilehernya
Menemani mengayuh sepeda tuanya
Terengah-engah deru nafasnya
Namun tak kutemui arti menyerah sedikitpun di wajahnya
Tak ku dapati gambaran lelah di otot-otot kaki tangan yang di paksa menyangga
Hanya ribuan semangat yang keluar dari senyum yang dia lempar pada setiap orang di jalan
Di Jalan Panglima Kota Jakarta
Saksimu wahai Pak Tua
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!