WAMENA -- Kabupaten Jayawijaya tengah menghadapi tekanan ekonomi yang cukup berat. Minimnya perputaran uang di tengah masyarakat tidak hanya berdampak pada kesejahteraan warga, tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas keamanan di wilayah tersebut.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jayawijaya, Wakol Yelipele, Â kepada media ini, Minggu (20/9/2025) menyampaikan keprihatinannya atas situasi ini. Menurutnya, melemahnya aktivitas ekonomi dapat memicu peningkatan angka kriminalitas, perampokan, pengangguran, hingga keresahan sosial.
"Kami berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Jayawijaya bersama DPRD membuka mata terhadap kenyataan yang dihadapi masyarakat dan segera mengambil langkah konkret," ujar Wakol.
Ia menegaskan, seluruh pemangku kepentingan di Jayawijaya harus bersatu untuk merumuskan strategi pemulihan ekonomi yang nyata dan berdampak langsung bagi masyarakat kecil.
Menurutnya, kebijakan yang berpihak pada UMKM lokal, penguatan pasar tradisional, serta pelaksanaan proyek pembangunan dengan melibatkan tenaga kerja lokal harus menjadi prioritas.
Mantan Ketua PMKRI Cabang St. Efrem Jayapura yang kini memimpin KNPI Jayawijaya itu menambahkan, pemuda siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong perubahan. Namun, ia mengingatkan bahwa tanpa dukungan nyata dari pemerintah daerah, harapan pemulihan akan sulit tercapai.
"Harapan kami, setelah 100 hari kerja pemerintah daerah, perputaran uang di tengah masyarakat bisa kembali normal. Namun hingga kini hal itu belum terlihat. Karena itu, kami mendorong Pemda bersama DPRD segera membuka ruang diskusi publik yang melibatkan semua pihak untuk memulihkan ekonomi Jayawijaya," tegasnya.
Wakol menutup dengan ajakan agar semua elemen tidak membiarkan Jayawijaya larut dalam krisis.
 "Saatnya bangkit bersama demi kesejahteraan rakyat," pungkasnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI