Mohon tunggu...
Yulianto Satmoko
Yulianto Satmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Sederhana dalam berfikir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tumbal

8 April 2021   13:01 Diperbarui: 8 April 2021   13:06 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Level baper tidak  pernah diikut sertakan. 

Level baper tidak  terima tidak  mendapat  bagian warisan. 

Tuhan.. Tolong lah aku! 

**

Sony mendapat  telepon  dari kakak keempat,  ayah mereka sakit,  jadi Sony dan isrinya yang harus rutin mengantarkan  kontrol ke rumah sakit dan merawat nya  karena semua saudaranya  sibuk dan punya  kabar jabatan. 

"Kak,  tapi  kasihan ayah tinggal denganku, aku tidak  bisa memenuhi semuanya dengan baik"

 "Jangan kawatir soal kebutuhan,  ayah ada dana pensiun, nanti kuurus,  pakai  uangmu  dulu".

***

Uang itu tidak pernah  datang, ayahnya menjadi beban Sony,  sejak itu sebelas saudaranya menjauhinya dan menuduhnya mencoba keluar dari persaudaraan karena tidak lagi bergabung di wa grup  keluarga,  begitu  juga istrinya. 

 ****.

Masa berganti,  menyendiri dan tanpa tersentuh,  Sony menekuri hari,  intervensi keluarga berhenti dan dirinya menikmati  memiliki keputusan  sendiri terhadap  keluarganya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun