Sebagian orangtua menyetujui ungkapan bahwa "anak adalah investasi jangka panjang". Hal ini tidak sepenuhnya benar karena kalimat investasi jangka panjang ini terkesan berkaitan dengan materi, suatu saat anak bisa menghasilkan keuntungan secara finansial untuk orangtua. Jadi anak bukanlah investasi, tetapi anak merupakan amanah, dimana orangtua mempunyai tanggungjawab untuk mendidiknya dengan sebaik-baiknya. Masa depan mereka bergantung pada pola asuh yang diberikan. Ketika kita salah menerapkan pola asuh maka mental anak bisa terganggu, seperti depresi, masalah kesehatan mental dan emosional pada anak, termasuk kecemasan, depresi, dan kesulitan dalam berinteraksi sosial.Â
Untuk mempunyai anak yang berkualitas dan mempunyai tumbuh kembang yang baik itu tidaklah mudah. Ada beberapa tips cerdas menurut Ali bin Abi Thalib, sosok khalifah ke-4 sekaligus sahabat Nabi Muhammad SAW, yaitu :
1. Pelayanan Kasih Sayang
Menurut Ali bin Abi Thalib, Orangtua bisa memberikan pelayanan kasih sayang kepada anak bagaikan raja ketika anak ada pada usia 0-7 tahun. Apapun yang diinginkan anak, orangtua bisa memberikannya dengan sikap yang lemah lembut, tulus dan sepenuh hati. Namun hal ini bukan berarti orangtua memanjakan anak. Tetapi bersikap tegas dengan penuh kasih sayang. Anak tetap diperkenalkan dengan kewajiban-kewajibannya, baik dirumah, disekolah ataupun di lingkungan masyarakat, tetapi memperkenalkannya dg sikap lemah lembut. Karena pada usia ini anak akan lebih cepat meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya.
2. Disiplin dan Konsisten
Menurut Ali bin Abi Thalib, pada usia 8-14 tahun anak mulai diterapkan tentang hak dan kewajibannya. Akidah dan hukum agama yang diperbolehkan dan dilarang. Mulailah membiasakan anak untuk sholat lima waktu, menutup aurat, membaca Al-Quran, serta membantu pekerjaan rumah. Orang tua diperbolehkan memberikan banyak perintah kepada anak untuk membantu dirumah, membuatkan jadwal untuk kegiatannya sehari-hari dan di perkenalkan dengan sanksi dan rewards dimana anak akan diberikan rewards berupa pujian ketika melakukan kebaikan dan sanksi ketika anak melakukan kesalahan.Â
3. Perlakukan sebagai Teman
Menurut Ali bin Abi Thalib, di usia 14-21 tahun, orangtua dianjurkan untuk memperlakukan anak sebagai teman. Bersikaplah layaknya sahabat sehingga mereka dapat terbuka dalam segala hal pada orangtua yang akan mengakibatkan kondisi menjadi lebih harmonis. Selain itu mengembangkan karakter anak sangatlah penting karena di usia ini anak akan terjun ke masyarakat. Latihlah anak untuk mandiri karena kehidupan mereka tidak bisa selalu bergantung pada orangtua, teman ataupun oranglain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI