Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Akhirnya Bisa Nyoblos dengan Lancar Meskipun Sempat Bingung, serta Mohon Maaf kepada Paslon Lain

14 Februari 2024   20:13 Diperbarui: 16 Februari 2024   12:51 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat Suara Pemilu 2024: Sumber gambar https://www.rri.go.id/

Saya bingung lantaran calon anggota cukup banyak. Dan, dari sekian nama hanya beberapa orang yang saya kenali, termasuk bakal calon Presiden serta Wakil Presiden. 

Selain masalah di atas, dulu saya tuba di lokasi terlalu pagi. Jadi masih sepi tanpa mengantre. Saya merasa percaya diri masuk ke bilik pemungutan, tanpa melihat panduan surat suara.  

Cara mudah menentukan pilihan 

Sepeeti yang tertulis di atas, lima tahun lalu, saya mempunyai pengalaman buruk tentang siapa-siapa anggota Dewan yang hendak dipilih . Dulu, karena sesuatu hal, saya tidak melihat panduan yang disediakan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Dan kini, saya tidak ingin mengulang peristiwa yang sama. Maka, usai mendaftar saya menunggu giliran nyoblos, sembari mengamati lima jenis kartu surat suara.

Surat suara terdiri dari kelima kartu dengan warna yang berbeda, terpampang  jelas di dinding TPS. 


1.Surat Suara Berwarna Abu-Abu

Surat suara warna abu-abu dirancang untuk memilih Presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.

2.Surat Suara Berwarna Merah

Surat suara yang berwarna merah digunakan untuk memilih calon anggota Dewan Perwakilan Daerah(DPD)

3.Surat Suara Berwarna Kuning

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun