"Different is Unique, Education for All", Karena Perbedaan adalah Mozaik Indah Kehidupan

Hari Minggu (31/08) pagi, suasana Lapangan Rampal Malang demikian cerah. Ratusan siswa inklusi dari tingkat SD hingga SMP dan  masyarakat telah siap datang sejak pagi guna mengikuti kegiatan Jalan Sehat Kota Malang Peduli Inklusi.

Kegiatan yang digagas oleh Pokja Guru Pembimbing Khusus Kota Malang ini mengusung tema Different is Unique, Education for All --- Bersama Kita Wujudkan Masyarakat Inklusif dan Humanis.

Pokja Guru Pembimbing Khusus Kota Malang  ini  memang aktif mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah reguler.

Baca juga: Game di Kelas, Seru untuk Semua atau Hanya untuk Sebagian Siswa?

Anggota Pokja Guru Pembimbing Khusus berfoto di photobooth, dokumentasi Ami

Pemberangkatan jalan sehat ini adalah sebagai upaya memberikan edukasi kepada semuanya, bahwa "walaupun berbeda tetapi kami mampu". 

Gerak jalan diikuti oleh guru, siswa dan para orangtua yang dibuka langsung oleh Bapak Muflikh Adhim dari Dinas Dikbud Kota Malang dengan  didampingi perwakilan dari Pemkot Malang Bapak Ali.

Tari ampar-Ampar Pisang, dokumentasi Ami

Baca juga: Eling-eling Peniwen, Karena Sejarah Bukan Sekedar Rangkaian Peristiwa

Lewat kegiatan jalan sehat ini, hendak ditunjukkan bahwa inklusi bukan sekadar konsep di atas kertas, tapi harus hadir dalam kehidupan sehari-hari. Ya, kegiatan ini adalah wujud dukungan pendidikan ramah pada semua anak.

Baca juga: Masjid Taman dan Kopi Kakak, Destinasi Terakhir Jelajah Sehari di Kota Madiun

Semenjak start suasana terasa begitu meriah. Para peserta yang mengenakan kaos bertuliskan "Different is Unique", berjalan dengan penuh percaya diri  sembari  saling memberikan semangat dan keceriaan satu dengan yang lain.

Hal ini menunjukkan bahwa  kegembiraan dan keceriaan adalah hak setiap anak, tanpa memandang perbedaan di antara mereka. 

Setelah mencapai garis finish anak anak diberikan kesempatan untuk tampil di atas panggung.

Bercerita, dokumentasi Ami

Ada yang membacakan cerita, menyanyi , ataupun dengan terbata-bata mengungkapkan semangat dan keinginan untuk tetap belajar dan bermain bersama teman-teman mereka.

Suasana terasa demikian mengharukan. Penonton memberikan applaus pada tampilan anak-anak pagi hari itu. Applaus yang membuat anak- anak tidak hanya merasa diterima, tapi juga dihargai.

Mewarnai gambar, dokumentasi Ami

Sebuah pagi yang cerah, sekaligus bertabur rasa bahagia. Kegiatan ini telah mengingatkan kita bahwa membangun masyarakat inklusif dimulai dari kesadaran bahwa perbedaan bukanlah penghalang, namun sebuah mozaik indah yang memperkaya kehidupan. 

Perbedaan bukanlah penghalang, namun sebuah mozaik indah yang memperkaya kehidupan.

Mari terus merawat semangat ini, menjadikan setiap ruang sebagai ruang yang ramah dan mendukung untuk semua. 

Salam Kompasiana