Mencongak, Sebuah Metode untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Siswa

Adalah sebuah kebanggaan ketika kami bisa menjawab benar dan dengan gagah melangkahkan kaki keluar kelas diiringi tatapan mata teman- teman sekelas.

Dengan metode seperti itu, ternyata di kelas tiga atau empat sebagian besar dari kami sudah hafal perkalian atau paling tidak mengerti dengan konsep perkalian.

Nah, bagaimana dengan metode mencongak yang dilaksanakan di kelas saya? 

Hampir sama, sepuluh menit sebelum pembelajaran dimulai siswa diberi soal hitungan yang melibatkan operasi tambah, kurang, kali dan bagi. Soal dibuat bertahap mulai dari yang paling sederhana sampai yang agak kompleks.

Sesudah mengerjakan soal, pekerjaan langsung dicocokkan dan didata berapa siswa yang mendapatkan nilai 70 ke atas. 

Dari data tersebut, kita bisa tahu berapa persen siswa yang masih mengalami kesulitan dalam melakukan operasi hitung. 

Pendataan terhadap nilai bisa memberikan pengaruh positif, di mana siswa yang mendapat nilai di bawah 70 akan berusaha keras agar di pertemuan berikutnya mendapatkan nilai yang lebih bagus. 

Ini terbukti dengan terus menurunnya jumlah anak yang mendapat nilai di bawah 70 setelah mencongak dilaksanakan sekitar dua minggu. 

Lalu bagaimana dengan siswa yang selalu mendapat nilai di bawah 70?

Pada mereka dilakukan pembinaan tersendiri sepulang sekolah dengan memberikan latihan atau meluruskan konsep yang mungkin salah.

Ilustrasi belajar matematika, sumber gambar: Ruang Mom

Akhirnya, mencongak sebuah metode yang terbilang lawas, ternyata bisa membantu siswa meningkatkan kompetensi dalam melakukan operasi hitung matematika.