Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja yang Indah

14 Agustus 2021   10:15 Diperbarui: 14 Agustus 2021   10:28 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senja, Sumber gambar: https://riwayatgallery.blogspot.com/2020/01/40-gambar-suasana-senja-hari-terbaru.html

Pak Pardi membuka gordin kamarnya.  Sinar matahari pagi langsung menerobos masuk ruangan.  Rasa hangat tiba-tiba menyapa,  apalagi di meja sudah terhidang kopi buatan istri tercinta. 

"Ada rapat lagi Bu? " tanya Pak Pardi.  Bu Pardi yang sudah  berseragam batik sedang membetulkan kerudungnya.

"Iya,  Pak.  Hari ini ada sesuatu yang harus dibahas di dinas.  Bapak titip apa? " tanya Bu Pardi sambil tersenyum.

"Mau dibawakan rujaknya Bu Mangun? "

Pak Pardi dari dulu sangat suka rujak Bu Mangun.  Rujak ndeso katanya.  Rasanya selalu mengingatkannya pada kehidupan di desa dulu. 

Pak Pardi menggeleng.  "Tidak usah,  Bu,"

Sekali lagi Bu Pardi mematut diri di depan cermin. 

"Berangkat ya Pak,  di meja tadi sudah kubuatkan asem-asem ucet kesukaan Bapak, " kata Bu Pardi sambil mengambil tasnya dan bergegas ke depan.

Derum mobil yang terdengar dari tadi menandakan bahwa Slamet sopirnya sudah siap sejak tadi.

Pak Pardi menghela nafas panjang.  Rumah terasa begitu sunyi.  Bau harum kopi yang tadi begitu menggoda kini tidak lagi membangkitkan seleranya.

Kalender yang tergantung di dekat jendela seolah saksi hari-hari sepinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun