Rizal De Loesie
Masih seperti dulu Adinda, gelora laut menaut pantai
di telapak kakiku masih basah butiran sepi Â
memunguti kerinduan yang ragu-ragu menghempas
karang menyimpan kisah tempat pernah kita duduki
Aku rentangkan kelopak hati pada angin, agar kau tahu sunyi ini mati
selain desir ombak yang pecah menyisih kasih
batu takdir pemisah, walau aku tiada pernah lapazkan kekalahan
nyanyian buih meleleh di ujung jemari, seputih cahaya yang ku jaga
meriwayatkan syair - syair kepulangan
**
Pada masa dan waktu yang tak henti berdetak
melingkari api asa sepanjang liukan garis pantai
menyongsong bayangan gemulai angin sampai ke senja,
sandarkan rajutan mimpi tak bertepi
rentangkan tangan yang tak berpasangan lagi,
namun terdengar bisik mu antara gemercik rindu yang tak padam - padam
**
Kota Bandung, 22 Â Pebruari 2020