Rizal De Loesie
Ada yang ingin
Ada yang butuh puisiku luruh
Bagai es lilin di tangan gadis mungil
Yang berlari mengejar bayangan
Ada yang menikam-nikam
dan menghapus jejaknya
menghitam di tumit lelaki lusuh pemanggul beban
di cadas -- cadas lara yang tak hilang-hilang
punggungnya kerontang kerak matahari
puisiku bukanlah puisi dalam syair indah
nina bobokan segala cahaya menjadi lindap
bukan meluruhkan lumut-lumut di bibir sumur
di dalamnya telah berkumur sebait umur
tentang membaca almanak yang berulang
di keranjang-keranjang yang kita penuhi
catatan kisah, lelah-rebah dan tabah
puisiku tak kan mati-mati
maupun mati suri, nyalanya adalah bara api
dinginnya dihembus  dari arwah sepi
tikam sajalah, puisiku adalah air
bakar sajalah, puisiku telah menjadi api
kata-katanya penuh mantra dan do'a,
puisiku tidak akan pernah mati,
walaupun aku berasa mati
Bandung, 2019