nina bobokan segala cahaya menjadi lindap
bukan meluruhkan lumut-lumut di bibir sumur
di dalamnya telah berkumur sebait umur
tentang membaca almanak yang berulang
di keranjang-keranjang yang kita penuhi
catatan kisah, lelah-rebah dan tabah
puisiku tak kan mati-mati
maupun mati suri, nyalanya adalah bara api
dinginnya dihembus  dari arwah sepi
tikam sajalah, puisiku adalah air
bakar sajalah, puisiku telah menjadi api
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!