Tetapi secara luas bukan itu saja yang kita butuhkan. Dengan mood positif kita akan mampu berimajinasi, membayangkan suatu suasana, suatu tempat dan tidak tertutup kemungkinan kembali mengingat peristiwa atau kenangan masa lalu.Â
Kenangan masa lalu merupakan ide yang sangat baik juga dalam menulis puisi. Kita juga mampu mengimajinasikan suatu kegiatan, suatu peristiwa. Peristiwa dalam dunia khayalan tentunya.
 Contoh :
Setelah lengang menghadang suatu petang,
Menikmat se cangkir kopi yang disuguhi sisa matahari
Keperakkan di awan, pandang menghias ujung langit
Di antara bukit dan ampas kisah yang lelah
Sementara di lembah segenap asa pernah tumpah,
Sisanya  berserah kepada Allah...
 3.  Rasa atau perasaan
Terkait dengan mood di atas tadi, akan terbangun suatu rasa, kepekaan atau perasaan. Hal ini merupakan ekstrak dari langkah sebelumnya, pemikiran dan perasaan telah dapat menyatu dan melahirkan ide-ide yang cantik untuk dapat dituangkan  dalam karya berbentuk puisi.
Pada tahap ini, kita sudah dapat mencoret-coret kertas, menuangkan semua yang anda rasakan, yang anda pikirkan berbicaralah dengan hati nurani.Â
4. Diksi
Diksi merupakan pilihan kata. Pilihan kata yang tepat, padat dalam mengungkap dan mengambarkan sesuatu. Pilihlah kata yang mengandung makna, bisa makna kiasan, dengan berbagai gaya bahasa ataupun makna sesungguhnya. Diksi merupakan inti suatu puisi. Diksi yang padat hemat dan tepat akan melahirkan puisi yang indah.
5. Rima
Puisi adalah bunyi, indah puisi karena bunyi. Jadi rima adalah pengaturan kata yang melahirkan bunyi yang indah. Rima berarti adanya persajakan, susunan kata yang saling bersahutan.Â