Angin malam berhembus perlahan
di jendelaku,
tak kulihat ranum rembulan dan
akasia di halaman,
di seberang, tiang listrik
seperti kemaren,
namun lampu padam,
**
Seperti itukah hidup ?
Dan tarian malam memaksaku,
Kata-kata meruap jatuh di jemari,
Menjadi bait,
Karena aku bukan siapa-siapa,
**
Masih ada,
Anak-anakku sekolah,
di lampu merah,
Banyak tersisa, makan yang "tersia,
Juga manusia,
**
Angin malam perlahan tajam di taman,
disana, mimpi terpejam
**
 Tamandago, 20 Agustus 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!