Mohon tunggu...
Yudi Zulfahri
Yudi Zulfahri Mohon Tunggu... Dosen - Direktur Eksekutif Jalin Perdamaian

Master Kajian Ketahanan Nasional, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Hilangnya Esensi Program Deradikalisasi

2 Desember 2019   17:21 Diperbarui: 4 Desember 2019   09:38 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: jalandamai.org

Demi menjaga efektifitas dan efisiensi anggaran, seharusnya dalam pemberian bantuan tidak berlaku prinsip pemerataan.

Narasi alternatif yang diberikan juga harus disesuaikan pada level ideologi radikal dari objek sasaran. Setiap level ideologi radikal membutuhkan narasi alternatif yang berbeda-beda. 

Ideologi radikal tidak akan mungkin bisa dimoderasi jika hanya bersandar pada wawasan kebangsaan. Karena ideologi radikal tumbuh dari sebuah proses indoktrinasi yang terstruktur dan berjenjang.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Saran

Kinerja BNPT secara keseluruhan sebenarnya cukup mengesankan. Banyak terobosan-terobosan baru yang sudah dilakukan, seperti sinergitas dengan berbagai Kementerian dan Lembaga.

Kerjasama dengan berbagai sekolah dan universitas di seluruh Indonesia untuk mengadakan program-program pencegahan radikalisme, atau pembangunan Pusat Media Damai yang terlihat sangat kreatif, inovatif, dan sesuai dengan selera generasi milenial sebagai kelompok rentan.

Namun sayangnya, seluruh capaian dan terobosan yang sudah dilakukan oleh BNPT ini belum mampu meyakinkan publik akibat masih berulangnya residivis kasus terorisme. Program Deradikalisasi masih terus menjadi sorotan, hingga menyebabkan grafik keberhasilan BNPT menjadi timpang.

BNPT sebagai leading sector dalam penanggulangan terorisme di Indonesia harus membuat konsep yang jelas dan terarah bagi program Deradikalisasi dan Disengagement, agar kedua program tersebut dapat saling bersinergi dan saling melengkapi. 

Dalam hal ini, pelibatan civil society, terutama lembaga dan yayasan yang didirikan oleh para mantan pelaku terorisme, sangat diperlukan. Mulai dari penyusunan konsep, sampai kepada pelaksanaan program.

Hilangnya esensi dari program Deradikalisasi tidak hanya berpengaruh pada efektifitas, namun juga bisa menimbulkan rasa frustasi dan kekecewaan dari para pelaku terorisme yang sudah memiliki kesadaran akibat dari prinsip pemerataan, karena merasa tidak adanya reward and punishment dari proses moderasi ideologi yang sudah mereka jalani. 

Jika permasalahan ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin akan muncul kembali kasus-kasus Ismarwan yang lainnya di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun