Mohon tunggu...
YUDI MASRAMID
YUDI MASRAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Gedung Anti Gempa di Dunia, Adakah di Indonesia?

25 November 2022   11:19 Diperbarui: 25 November 2022   11:26 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Menara Astra anti gempa di Indonesia- Foto: Getty Images 

Gedung pencakar langit di Jepang dianggap sangat tahan gempa karena negeri itu paling sering diguncang gempa.

Tapi meski tahan gempa,  ada keluhan tidak menyenangkan bagi yang  mengalami getaran kuat di lantai 10 dan seterusnya.

Ketika gempa terjadi, banyak yang mengeluh pusing dan disorientasi, mirip dengan mabuk laut.

 "Jishinyoi" adalah sebutan " kemabukan gempa bumi" bagi orang Jepang. Bukan gempa saja,
topan juga dapat menyebabkan gedung pencakar langit bergoyang.

Digedung Jepang,  ada peredam getaran dalam bentuk pemberat  dipasang di lantai atas gedung pencakar langit.

Peredam  getaran bangunan ini berguna selama gempa bumi dan angin kencang. Teknologi ini menjadi standar di semua gedung pencakar langit modern didunia.

Sebagai contoh Burj Khalifa di Dubai, gedung tertinggi di dunia, memiliki 11 peredam getaran.

Sementara itu peredam getaran tertinggi di dunia ada di gedung pencakar langit di Taipei pada gedung setinggi 508 meter.

Dua perusahaan Jepang juga punya  solusi peredam yang dapat digunakan pada gedung-gedung tua.

 Mitsui Fudosan dan perusahaan konstruksi Kajima Corp telah mengembangkan peredam getaran.

 Foto Hotel Roa Roa di Kota Palu sebelum dan sesudah gempa 7,4 SR rata dengan tanah. Trip Advisor-REUTERS/Beawiharta)
 Foto Hotel Roa Roa di Kota Palu sebelum dan sesudah gempa 7,4 SR rata dengan tanah. Trip Advisor-REUTERS/Beawiharta)

Teknik yang digunakan bisa dikurangi hingga 60 persen pada gempa dengan magnitudo 9. 

 Indonesia juga punya, ketika  gempa berkekuatan 5,6 SR pada 21 November di Cianjur,Jakarta, juga merasakannya.

Banyak orang lari keluar kantor ke jalan. Namun warga di gedung Menara Astra setinggi 51 lantai tetap percaya diri tetap bekerja.

Menara Astra -  merupakan gedung pertama di Indonesia yang menggunakan sistem rangka sabuk, yang sudah lama diterapkan di negara-negara rawan gempa seperti Jepang atau AS.

Sistem kerangka sabuk menghubungkan dinding inti ke kerangka sekitarnya untuk mengurangi getaran dan di dalam gedung.

Pada tahun 2012, Indonesia menetapkan standar nasional untuk desain seismik dan memperbarui pedoman untuk meningkatkan ketahanan gempa di  konstruksi besar. 

Bangunan dengan tinggi lebih dari 40 meter di Jakarta harus dirancang sesuai dengan Kode Desain Gempa Nasional.

Menara Astra adalah proyek yang dikembangkan oleh PT Astra Land Indonesia - pengembang real estate terkemuka di tanah air.

Di Indonesia diperlukan bangunan tinggi yang betul betul tahan gempa agar tidak terjadikecelakaan fatal ketika gempa besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun