Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tak Cocok di Perusahaan Multinasional, Banting Setir ke Perusahaan Startup Patut Dicoba

3 Juli 2021   18:14 Diperbarui: 5 Juli 2021   17:07 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | source: freepik.com

Perusahaan sepatu ini sebelumnya berlokasi di Tangerang, namun karena Brebes yang sekarang terlihat begitu seksi sebagai lokasi pabrik serta UMK (Upah Minimum Kabupaten) yang masih terbilang rendah. Maka, banyak pabrik yang mulai dibangun di daerah yang identik dengan bawang merah dan telor asin tersebut, termasuk pabrik sepatu tempat saya bekerja ini. 

Karena induk perusahaanya yang berasal dari Taiwan, sebenarnya tak cuma Mrs. Susan saja yang merupakan WNA, ada banyak WNA yang menempati posisi strategis seperti manager, supervisor dan lainnya.

Kendala bahasa tidak begitu jadi masalah besar di sana, karena para WNA ini sebelumnya sudah lama bekerja di Tangerang dan cukup lancar dalam berbahasa Indonesia.

Belum genap sebulan bekerja di perusahaan ini, saya sudah merasakan seperti apa yang dikatakan Mrs. Susan. 

Saya sudah sangat jenuh dengan pekerjaan saya di pabrik tersebut, saya hanya seperti robot yang melakukan perintah tanpa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan potensi saya.

Memilih Resign.

Saya berada di posisi gamang, antara mau resign atau tidak, jika resign maka saya kembali menganggur dan tentunya harus mencari pekerjaan lagi.

Di masa pandemi saat ini, mencari pekerjaan bukanlah hal mudah. Di sisi lain, jika saya tetap bertahan, batin saya juga tersiksa karena tidak melakukan hal yang saya sukai.

Kegamangan ini membuat imunitas tubuh saya rentan, sehingga saya kemudian terkena covid-19. Saat saya harus melakukan isoman (isolasi mandiri), saya dianggap sudah menyalahi kontrak, karena saya melakukan isoman lebih dari 10 hari, sehingga saya diminta untuk resign.

Ilustrasi | source: freepik.com
Ilustrasi | source: freepik.com

Saya tidak menyalahkan perusahaan karena meminta saya untuk resign, karena memang seusai saya melakukan isoman, saya harus merawat kedua orang tua saya yang juga terkena covid-19 hingga akhirnya saya harus bolos kerja lebih lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun