Masalah yang saya hadapi sekarang bukan lagi gagal di proses interview tapi sama sekali tidak ada panggilan untuk interview. Dan pada akhirnya saya memutuskan meninggalkan Semarang dan kembali ke Brebes.
Bulan September 2020, saya diterima di pabrik sepatu baru yang ada di Brebes, tapi baru sebulan bekerja, saya malah membawa virus covid-19 pada orang tua saya, dan pada akhirnya membuat saya memilih resign untuk merawat orang tua saya.
Lebih lengkapnya bisa anda baca di "Bagaimana Covid-19, Membuat Saya Kehilangan Pekerjaan".
Saya lantas kembali menganggur, dunia saya kembali hancur, tapi karena dunia saya sudah berkali kali hancur. Saya jadi lebih bijak menghadapi kegagalan, sembari mencari pekerjaan, saya melakukan hal yang saya senangi yaitu menulis.
Tak disangka menulis ini yang jadi jalan untuk saya mendapatkan pekerjaan saya sekarang. Awalnya saya ingin menulis ulasan mengenai usaha atau bisnis yang dilakukan oleh orang yang saya kenal, karena ada sub kategori baru di kompasiana "Entrepreneur" Â yang merupakan bagian dari kategori "Lyfe".
Salah satu ulasan saya mengenai perusahaan start up milik seorang dosen saya semasa kuliah ini ang membuat saya ditawari untuk bekerja di perusahaan tersebut. Jadilah di awal bulan april ini saya hijrah ke Surabaya dan mulai bekerja disana.
Penutup.
Kepada anda yang mengalami kegagalan.
Semua manusia pasti pernah gagal, seperti dunia saya yang pernah hancur berkali-kali, banyak dunia telah hancur saat mereka mengalami kegagalan, teruslah bangkit dan bangkit lagi, kehancuran yang lalu akan buatmu makin kuat dan bisa membangun dunia dan impian yang lebih kuat.Â