Kini West Ham, kembali tampil sebagai debutan di Liga Europa dengan ambisi membuat kejutan di panggung Eropa. Apalagi mereka tidak memiliki beban untuk dapat membuat kejutan setelah masuk dalam pot 4 sebelum undian fase grup.
Meskipun belum terlalu bisa mengatasi tim-tim elit Inggris, seperti Manchester City, Chelsea, Manchester United, Liverpool, hingga Everton. Namun, West Ham mampu bermain efektif ketika melawan tim-tim medioker di Liga Inggris. Lantas hal tersebut dijadikan pelajaran bagi The Hammers untuk bisa bersaing di Liga Europa musim ini.
 "Kami datang sebagai tim debutan di kompetisi ini dan kami ingin membuktikan bahwa kami benar-benar layak untuk berada di sini. Saya pikir apa yang sudah kami lalui di Premier League, telah memberikan kami rasa percaya diri untuk menghadapi tim-tim kuat Eropa," kata pelatih West Ham, David Moyes.
Layaknya cerita dongeng, perjalanan West Ham meraih tiket Liga Europa sendiri tidak pernah dicanangkan oleh Moyes. Maklum, pelatih berusia 58 tahun itu semula hanya ditugaskan untuk membawa Declan Rice dkk bertahan di Premier League, seraya meramaikan papan atas klasemen. Namun, penampilan apik West Ham oleh tangan dinginnya membawa peruntungan ganda.Â
Pasalnya, pada musim 2017/2018 dan 2019/2020 pelatih asal Skotlandia itu berhasil menyelamatkan West Ham dari zona degradasi. Puncaknya, penampilan tim yang bermarkas di London Stadium itu membuahkan hasil. Musim 2020/2021 West Ham berhasil finis di urutan ke-6 dengan 65 poin dan unggul tiga angka dari Tottenham Hotspur yang finis di urutan ketujuh serta Arsenal di peringkat kedelapan.