Tak hanya antar siswa, empati guru dengan siswa dapat dimunculkan secara spontanitas tanpa menunggu RPPnya jadi. Justru inilah kesempatan bagi siswa untuk melihat secara langsung contoh perilaku empati dilakukan oleh role model sejatinya.  Cukup dengan menyatu dengan siswa  - siswanya dalam kehidupan di sekolah. Â
Dimulai dengan menunjukkan kesantunan guru dalam menyambut kedatangan siswa saat masuk sekolah. Sapaan dan senyum mereka adalah contoh bagaimana belajar menghormat. Jika Guru saja menyapa, mengapa siswa tidak ? Â Guru dapat membantu menyisir siswa yang kebetulan rambut terlalu panjang, sembari mengingatkannya agar memotong besok pagi. Membawakan tepak makan mereka saat cuci tangan, Â Atau bahkan sekedar membiasakan kata "Tolong..." saat meminta bantuan. Adalah hal biasa dan sederhana namun akan membekas dalam memori jangka siswa dan berdampak kelak dalam perilaku mereka
Simpulan
Empati itu sederhana. Ia berjalan bahkan tanpa RPP. Menyatukan diri kita (guru) ke dalam dunia siswa adalah cara paling efektif dalam menumbuhkan rasa itu, dan dengan mempraktekkannya, empati akan dapat diduplikasi dengan cepat dan diterima oleh siswa.