Mohon tunggu...
yudi biantoro
yudi biantoro Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

Penyuka kata-kata, pengejar diksi bermakna...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meski Daun Jati Meranggas

29 Mei 2019   20:07 Diperbarui: 30 Mei 2019   06:40 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Meski daun jati meranggas ditiap musim kemarau, tumbuh juga daunnya di pergantian musim. Ada siklus yang mesti terjadi, dalam iring iringan suka, akan muncul kembali duka. Dalam arak arakan kesedihan, tersusun suka cita yang tertunda. 

Kamu selalu hidup dalam masa lalu, harmonis cantik di tatakan waktu yang di kenang. Enggan menghilang, namun tak perlu di buka buka untuk di rasakan. Manis tersimpan dalam kotak ingatan yang dipahat dengan syair syair jatuh cinta yang tertahan dan tidak tepat waktu. Dan ku akhiri segera. 

Meski hujan pernah menghampar diseluruh negeri, ada waktunya tanah tanahnya pun kering berdebu. Meski kemarau kerontang selalu ada pagi yang sejuk yang tak pernah lupa tiap hari menyapa. 

Hidupku di antara kini dan nanti. Menikmati tiap terik dan sejuk bukan pilihan. Menjalani saja. Karena dalam tiap lembar ceritanya ada rasa dan warna warna. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun