Mohon tunggu...
Yudiaz Tulesta
Yudiaz Tulesta Mohon Tunggu... Administrasi - Pribadi

Melek akan hal yang sedikit terlihat, tapi pantas untuk diperlihatkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjadi Ayah untuk Anak Adikku

7 Desember 2018   20:34 Diperbarui: 8 Desember 2018   09:16 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mas, Anda kenal dengan pemilik ponsel ini?"

Mendengar suara pertanyaan dari seorang pria tak dikenal tersebut membuat aku terdiam dan bertanya-tanya dalam hati. Siapa dia? Kenapa dia pegang ponsel adikku?

"Mas...?" Tanya pria itu kembali.

"Oh, maaf!" Jawabku. "Ini dengan siapa, ya?" Tanyaku melanjutkan.

"Pemilik ponsel ini mengalami kecelakaan, Mas!"

"Innalillahi..." Aku terkejut. "Sekarang ada di mana?"


"Di jalan Jembatan Gantung, Mas!" Jawab pria tak dikenal tersebut. "Kalau bisa, Mas cepat ke sini!"

Tak berpikir lama, aku langsung menuju tempat di mana adikku mengalami kecelakaan. Ridwan pun aku bawa ke tempat itu.

Sesampainya di sana, telingaku begitu bising mendengar tangis histeris dari para warga yang ada di tempat itu. Hatiku pun semakin berdebaran ketika melihat bis yang terguling dengan sisa-sisa asap yang masih terlihat dan mengganggu pernapasanku.

Aku melihat satu persatu korban yang masih selamat. Dalam pikirku, akan lebih mudah mencari orang yang masih bisa bernapas daripada mencari orang yang sudah tak bernyawa. Entahlah, pemikiranku memang sedang labil dan hanya mampu berpikir demikian. Tetapi, setelah aku mencari semua korban, baik yang masih selamat maupun tidak, tak nampak juga aku temukan adikku bersama suaminya.

"Pak, tolong carikan adik saya! Tak mungkin ponselnya ada di sini, kalau dia juga tak ada di sini!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun