Mohon tunggu...
Yudi Fachrurrazi
Yudi Fachrurrazi Mohon Tunggu... Lainnya - Semoga Bermanfaat

Mahasiswa Fakultas Hukum USK'18

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pikiran Berpengaruh Besar

10 Agustus 2021   08:02 Diperbarui: 10 Agustus 2021   08:04 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pikiran Berpengaruh Besar

William James pernah berkata, "Penemuan terbesar pada generasi saya adalah pengetahuan bahwa manusia dapat mengubah hidupnya dengan mengubah cara mereka berpikir." 

Berangkat dari hal tersebut banyak orang yang menyelidiki tentang rahasia pikiran, khususnya terkait dengan kesuksesan. Salah satu yang terkenal adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Napoleon Hill. 

Ia berhasil mewawancarai 500 orang terkaya pada masanya untuk mencari tahu rahasia dibalik kesuksesan mereka. Hasilnya adalah pikiran. Hill berkata, "segala sesuatu yang akan dihasilkan manusia, yang dapat dilihat, dirasakan, dan didengar sebelumnya, sudah ada dalam pikiran." 

Semua benda yang kita kenal sekarang ini seperti tv, hp, pesawat terbang, dan lain-lain sudah ada dalam pikiran manusia, jauh sebelum benda-benda ini ada.

Untuk menyadari pentingnya kekuatan pikiran, ingatlah perkataan Nabi Sulaiman bahwa manusia seperti apa yang dipikirkannya. Pikiran adalah pelopor dari semua tindakan manusia. 

Jadi semua tindakan merupakan hasil pengaruh pikiran. Maka dari itu kita harus sangat berhati-hati dengan pikiran kita. Jika kita berpikir tentang kegagalan, maka kegagalan yang akan kita alami.

Banyak masalah terjadi, yang berakar dari pikiran. Di pikiranlah terjadi pertarungan antara pikiran positif dan negatif. Setiap saat, kuasa jahat mempengaruhi pemikiran yang keliru kepada kita, melalui keinginan mata, telinga, dan hati. 

Karena itu sebagai seorang great fighter, pertarungan sesungguhnya adalah di alam pikiran. Si jahat menyerang pikiran dengan segala gagasan atau ide kebimbangan, kecurigaan, dan ketakutan. Kuasa jahat atau pikiran negatif itu tahu apa yang kita sukai dan tidak. Pikiran jahat tahu kegelisahan dan segala kelemahan kita.

Bagaimana mengatasi pikiran negatif dan jahat? Pikiran negatif hanya dapat dikalahkan dengan pikiran kebenaran yang berasal dari Allah SWT, berupa janji kebenaran dalam kitab suci (Al-qur'an). 

Janji ini seperti senjata yang tajam yang sanggup meruntuhkan setiap benteng atau kubu yang dibangun pikiran jahat. Kebenaran ini dapat kita peroleh dari ceramah agama buku-buku rohani, buku-buku motivasi atau inspirasi, seminar-seminar, dan meditasi Firman Allah SWT secara pribadi. 

Senjata pikiran yang lain adalah mendengarkan lagu-lagu yang membangkitkan yang dapat membuat kita bersemangat serta melakukan meditasi yang dibarengi dengan doa.

Betapa buruk pikiran kita hari ini, jangan putus asa teman. Rebutlah kembali wilayah pikiran yang telah dicuri oleh pikiran negatif dengan menanamkan pikiran positif. 

Ingatlah bahwa kita sendiri yang membuat pilihan atas pikiran kita. Proses pembelajaran untuk memilih pikiran positif ini disebut proses pembauran yang akan berlangsung pelan-pelan. 

Jangan putus asa jika dalam proses mendapati kemajuan kita tampak lambat. Proses pembauran pikiran memang membutuhkan waktu. Menurut Abigail Van Buren kebiasaan yang kita lakukan tidak akan hilang begitu saja secara ajaib. Untuk menyingkirkannya, kita perlu berlatih.

Memilih pikiran yang benar
Apa yang kita lakukan jika motor yang akan kita gunakan bocor ban atau kehabisan bahan bakar, padahal kita akan pergi ke suatu tempat? Kita bisa menggerutu dan berkata, "Kacau. Ini hari yang buruk. Setiap akan melakukan sesuatu, selalu berakhir gagal." 

Atau, kita berusaha tenang dan berkata, "Saya memang ingin pergi. Namun, tampaknya tidak untuk hari ini. Saya akan membawanya ke bengkel atau akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu. Pasti ada alasan mengapa saya harus tinggal di rumah hari ini."

Jika sedang emosi, kita memang sulit memilih berpikir positif (pikiran kedua). Oleh karena itu agar tenang, tariklah napas dalam-dalam dan buanglah dengan perlahan. 

Dan, cara untuk menjaga reaksi perasaan yang berlebihan adalah dengan tidak menanggapi segala sesuatu saat kita lapar, marah, kesepian dan kelelahan.

Renungkan kebenaran
Merenungkan adalah syarat utama pembauran pikiran. Dalam kamus Webster, merenung berarti berpikir secara cermat, mendalam dan penuh pertimbangan. Merenung merupakan latihan pikiran, di mana pikiran kita tidak akan sempurna jika tidak berlatih untuk merenung. 

Oleh karena itu agama mengajarkan kita untuk merenungkan firman Tuhan. Inilah kunci kesuksesan hidup. Seberapa sering kita merenungkan kebenaran akan menentukan tingkat keberhasilan hidup kita. 

Jadi renungkanlah semua karya ciptaan Allah SWT, renungkanlah semua kebaikan-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun