Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Glamor, Pamor, dan Katastrofi Perhelatan Olahraga

17 Februari 2020   13:29 Diperbarui: 17 Februari 2020   17:07 1739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Investasi bernilai tinggi tersebut, kemudian harus berhadapan dengan penggunaan setelah kegiatan. Lebih jauh lagi, dibutuhkan biaya pemeliharaan rutin. 

Maka dengan mudah, ikon sebuah perhelatan kemudian menjadi monumen yang tidak terpakai sesudahnya. Pernyataan keinginan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 perlu dipikir ulang.

Bagaimana dengan hiruk pikuk, lomba adu cepat Formula E di ibu kota? Kondisinya serupa dengan berbagai ilustrasi di atas. Bila tidak terkalkulasi dengan baik, rakyat pula yang harus menanggung derita. Jangan pula, hanya dimanfaatkan elite, sebagai ajang mencari citra. 

Sebab, citra terbaik adalah dalam bentuk kinerja, bagi seluruh layanan kepentingan publik. Hitung dengan cermat!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun