Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Che Guevara: Satria Kelana Pembebas "Semangat Nyala Perjuangan"

9 Juni 2014   23:18 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:29 3758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak dapat dipungkiri lagi tentunya, Che Guevara telah menjadi salah satu simbol baru bagi gerak perlawanan. Sosok yang tampil dalam bentuk siluet wajah lengkap beserta janggut panjang dan baret tentara tersebut mewujud menjadi icon penting dari dari spirit muda penentangan. Bisa jadi gambaran paras rupanya dengan sorot mata yang tajam jauh lebih ter-sohor dibandingkan segudang idenya akan pembaharuan kualitas hidup manusia.

Profil yang turut berjasa pada pecahnya revolusi Kuba 1959, disamping Fidel Castro ini kerapkali luput dalam tinjauan kita. Pencermatan yang menyeluruh dalam masa hidup dan berkaryanya Che Guevara menjadi hal yang teramat perlu agar dapat melihat secara seksama proses sejarah pembentukan seorang “Manusia Paling Komplit di Zaman Kita” seperti yang diucapkan filsuf Prancis-Jean Paul Sartre.

Pergulatan yang panjang dan keberhasilan dalam menjelajahi rimba raya belantara dunia manusia, seakan membuat kehadiran Che Guevara terasa penting guna mengajarkan arti keluhuran budi sekaligus kehormatan atas penghargaan hidup manusia, didalamnya termasuk komitmen serta sumbangsihnya pada perjuangan.

Ihwal Muasal…

Terlahir dari pasangan Ernesto Guevara Lynch dan Celia de La Serna, maka muncullah bayi mungil bernama Ernesto “Che“ Guevara de La Serna pada 14 Juni 1928 di daerah Rosario, kota pelabuhan penting di Parana. Ternyata buah hati mereka semenjak lahir telah mengidap Pneumonia Bronsial sehingga di saat selanjutnya si-kecil tersebut kerapkali akan mengalami serangan penyakit asma yang kambuh.

Jika dirunut pasangan ini bukanlah bermula dari sebuah keluarga kebanyakan. Nenek moyang Che Guevara dari ayahnya adalah Juan Antonio Guevara yang memberontak dan berperang melawan diktator Juan Manuel Ramos, namun gagal berakhir dengan pembuangan ke California, diamana ia bekerja sebagai pimpinan pencari emas latino yang terkenal dan ditakuti. Sementara itu Celia de La Serna, sang ibu merupakan putri keturunan Spanyol dari keluarga ningrat Argentina, ayahnya adalah Profesor hukum terkemuka yang pernah menjadi anggota kongres dan duta besar.

Berkat harta warisan Celia-lah perkawinan mereka dilangsungkan 10 November 1927. sisa harta itu dibelikan 200 hektar lahan di Missiones. Guevara Lynch-Celia kini mendiami tempat tinggal mereka diperbatasan utara Argentina. Segera setelah Che kecil dilahirkan, bisnis sang ayah mengalami kebangkrutan.

Pada 1929 keluarga muda ini menuiju Buenos Aires untuk akhirnya di tahun 1930 kembali berpindah kedaerah Alta Gracia guna menyembuhkan penyakit asma yang diderita Ernesto Junior. Udara sejuk hawa pegunungan Cordoba membantu proses pemulihan kesehatannya. Celia sangat dominan berperan dalam memperhatikan kesehatan anaknya. Bocah berumur dua tahun itu lalu dilatihnya berenang agar membantu kemampuan bernafasnya.

Disinilah Guevara cilik tumbuh dan berkembang. Ibunya-Celia memperkenalkan anak mereka pada kebiasaan membaca. Setidaknya terdapat tiga ribu jumlah buku di rumah Ernesto Senior, dalam segala bidang mulai dari filsafat hingga teknik dan matematika. Pada usia 14 tahun Guevara masuk Sekolah Menengah Atas di Cordoba pada Colegio Nacional Dean Fuenes sejauh 23 km dari Alta Gracia. Awal 1943 Ernesto Lynch pindah pindah ke Cordoba dan membangun kembali bisnisnya.

Semasa remaja inilah Che Guevara telah memulai perjalanan intelektualnya. Hampir semua buku filsafat dilahapnya lalu diringkaskan dalam bentuk kamus. Mei 1943 anak kelima dari Lynch-Celia lahir sudah. Awal 1947 akhirnya keluarga ini hijrah ke Buenos Aires, saat itu pasca perang dunia ke II, kondisi perekonomian yang sangat payah membuat pasangan Guevara Lynch-Celia yang telah lama berpisah ranjang memilih bercerai.

Petualang Handal…

Kondisi lingkungan yang mengitari Ernesto Junior-lah yang membentuk karakter dan watak pribadinya. Kecambuk perang menempanya menjadi personal yang terus-menerus ingin tahu. Perkembangannya dilatari oleh berbagai macam peperangan, seperti perang Paraguay-Bolivia (1932-1935), perang saudara di Spanyol (1936-1939) dan terakhir perang dunia ke II (1941-1945).

Pada usia 19 tahun, Che memasuki Universitas Buenos Aires sebagai mahasiswa kedokteran, impian ini didorong oleh kemartian neneknya yang disebabkan kanker. Empat tahun setelahnya, 1950 Ernesto Guevara telah bekerja di sebuah klinik. Cinta dan gairah muda mulai bersemi. Perempuan itu bernama Carmen “Chicina” Ferreyra berusia muda 16 tahun, seorang putri keluarga terkaya dan tertua di Cordoba. Libur kuliah Desember 1950, Che meluaskan pandangannya dengan menjadi dolter di sebuah kapal minyak pemerintah. Ia berlayar ke Brasil, pantai Atlantik Amerika, Trinidad, Tobago dan Venezuela hingga sekembalinya bulan Juni 1951, setelah lima purnama diatas samudera. Selama itu pulalah tunas cinta tumbuh dan semakin besar pada Chicina.

Hasratnya yang ketika itu telah berumur 23 tahun begitu besar untuk menikahi Chicina tetapi berbuah penolakan, ajakan untuk mempertautkan cinta mereka pun ditampik mentah-mentah keluarga Ferreyra. Putus asa atas kegagalan kisah kasihnya, menimbulkan angan-angan liar menjelajahi benua Amerika sekedar pelipur lara. Tawaran ini segera bersambut, Alberto Granados seorang kawan dekatnya dan ahli penyakit kusta menerina rencana Ernesto. Mereka bersepakat mengelilingi Amerika menggunakan sepeda motor besar Norton 500 cc bernama “La Poderosa”- si perkasa.

Maka dimulailah pada Januari 1952 Ernesto dan Alberto melakukan perjalanan tunggal kepedalaman Argentina dengan menunggangi sepeda motor sebagai pertanda dimulainya sebuah ekspedisi yang spektakuler. Guevara Lynch sang ayah menyatakan dalam prolognya di Catatan Harian Amerika Selatan” –sebuah dokumentasi orisinal Che Guevara selama muhibahnya dibenua Amerika- bahwa anaknya telah mencapai takdir menjelajahi dunia baru.

jadi Ernesto dan temannya sesungguhnya mengikuti jejak para Conquestadores (kaum penakluk) bedanya kalau para penakluk haus akan wilayah taklukan, kedua orang ini beranjak dengan tujuan lain…

Fajar menyingsing dibalik peraduannya, jalan yang penuh liuk di kawasan Latin Amerika berkait dengan keharusan untuk melakukan perjalanan mencari makna hidup yang baru bagi insan muda yang bersemangat. Turut dalam misi tersebut rasa kerinduannya mendalam akan bayangan Chicina, asmara yang bertepuk sebelah tangan.

kubenarkan posisi kepalaku melanjutkan mimpi kelintasan yang membelai tatkala kudengar laut memperingatkan lagi irama sumbangnya memalu di benteng jiwaku dan mengancam ketenangan yang digagasnya. Kami kedinginan dan segera meninggalkan pantai melatikan diri dari kegundahan yang belum juga meninggalkan diri ini…

Terpaan angin,hujan dan badai bahkan panas menyengat yang meruntuhkan kehendak tak membuatnya gentar mencari pengalaman baru. Pelosok Amerika Latin dilalui dengan langkah mentap dan pasti. Relasi mereka dengan para dokter di semua negeri semakin mendekatkan “dua sejoli” ini pada si fakir miskin.

lebih jauh, mereka menjadi sumber kegelisahan bagi anggota masyarakat sejahtera yang membenci penyakit. Seakan itu merupakan penghinaan pribadi terhadap kalangn yang mendukung mereka. Alhasil kemudian bagi mereka yang horisonnya tak pernah mencapai lebih jauh dari esok, dunia segera berakhir. Kami melihat tragedi luar biasa dalam kehidupan kaum proletar ini. Dalam mata yang sekarat ini ada tuntutan sederhana untuk keampunan… (Valparaiso-Chili 7Maret 1952)

Meskipun kesulitan kerap meghadang pasangan kawan sejati ini, perjalanan tetap dilanjutkan. Mereka kemudian bertemu dengan suami istri pekerja di Baquedano yang menyiratkan arti penting hidup bersama dalam sapaan ramah dan hangatnya persahabatan tanpa dihalangi sekat status sosial.

pasangan ini yang sudah kebal dingin saling berpelukan dimalam beku tengah padang pasir. Sebuah simbol proletariat di seluruh dunia. Mereka tak punya barang helai selimut rombeng pun, sehingga kami memberi selembar milik kami…teringat undangan sederhananya:”datanglah kamrad, dating dan makanlah bersama kami, aku juga seorang gelandangan”…sungguh menjengkelkan mengingat bagaiman para penguasa ataupun yang lain telah menggunakan kekerasan untuk melawan orang-orang seperti itu… (Chili-12 Maret 1952).

Elok panorama keindahan alam di Latin Amerika mempesona keduanya. Mereka takjub melihat silau kebanggaan warisan budaya masa lalu kaum Indian di Peru. “Dokter” Argentina ini miris mengamati porak-porandanya ras Indian Aymara, hasil perbincangan akrab mereka dengan seorang guru sekolah di Puno.

kaum yang ditekuk secara kejam oleh peradaban modern dan mestizo, musuh berbuyutan yang menuntut balas pada Aymarasehubungan dengan posisi mereka yang bukan ikan bukan pula unggas. Ia berbicara tentang perlunya mendirikan sekolah yang bisa ,membantu orang menilai dunianya sendiri, yang denganya mereka menjadi mungkin memainkan peran penting…sistem yang ada hanya mengisi benak mereka dengan rasa malu dan kebencian membuat mereka tak dapat membantu sesama Indian, dan bernasib sangat malang ditengah kulit putih yang memusuhi serta tidak mau menerima mereka… (Peru-26 Maret 1952)

Tak hanya berkelana merekapun bersedia membantu meringankan penderitaan koloni pesakitan kusta di San Pablo-Peru. Menjadi rekan berbagi dari para pasien yang ditangani Dr. Montoya di penampungan tersebut. Hubungan batin yang mengesankan terjadi antar semua manusia dalam koloni, bahkan hal ini menimbulkan kesan mendalam pada benak mereka akan tulusnya persahabatan dengan “kaum tersisih” ini.

dengan kota yang dinamis menghampar dikaki, anda melihat tampilan baru pupur yang heterigen. Yang hitam merupakan contoh bagus sekali dari bangsa Afrika yang telah melanggengkan kemurnian rasnya dengan mengurangi daya baur dan melakukan pencucian. Mereka telah melihat jalan yang diduduki oleh budak jenis lain: Portugis. Dan kedua ras kuno itu kini berbagi pengalaman yang sama penuh dengan percekcokan. Diskriminasi dan kemiskinan mempersatukan mereka dalam perang keseharian guna bertahan hidup… (Peru- 17 Juli 1952)

Tampaknya banyak memori yang tersimpan dalam ingatan mereka selepas penjelajahan itu. Gurat sketsa masa mendatang bagi Che Guevara telah terbenam dalam bayangnya. Perjumpaan dengan rupa wajah asli penduduk Amerika Latin dari kalangan kelas rendahan memikatnya pada keteguhan sikap pembelaan terhadap kelompok tak bermilik dan melarat.

aku melihat diriku dikorbankan untuk revolusi otentik, penyamarataan terhebat hasrat individu, melafalkan Mea Culpa teladan. Aku merasakan lubang hidungku mengembang, mencerap bau keras mesiu dan darah, dari kematian musuh: aku memperkuat tubuhku, siap berperang. Dan mempersiapkan diri menjadi halaman rahasia dengan mana raungan binatang proletariat pemenang dapat bergema dengan kekuatan baru dan harapan baru…

Ujian akhir fakultas kedokteran diselenggarakan 11 April 1953 menghantarkan Ernesto Guevara lulus menjadi dokter. Sejenak keinginannya untuk bertualang muncul kembali, kali ini ditemani Carlos “Calica” Ferrer.

Proses Revolusioner…

Hampir diseluruh negara Selatan Amerika dilanda pemanasan suhu politik akibat intervensi imperialis Amerika Utara. Pada kesempatan yang terpisah di Kuba Fidel Casro, seorang sarjana hukum Universitas Havana melancarkan serangan di Monacada Barrack- Santiago 26 Juli 1953 berakhir dengan kekalahan tragis, pemberontakan ini dipicu oleh kudeta Jenderal Fulgencio Batista Maret 1952 atas pemerintahan terpilih yang dipimpin Presiden Carlos Prio Socarras.

Ernesto tiba di Guetamala yang runyak-runyam akibat pendongkelan Presiden Jacobo Guzman Arbenz oleh CIA akibat nasionalisasi tanah United Fruit. Melalui Ricardo Rojo, seorang pengacara Argentina dipengasingan, Guevara bersua dengan Hilda Gaeda perempuan Cina-Indian pemimpin APRA (Alianza Popular Revolucionaria Americana). Dilanjutkan perkenalannya dengan Profesor Edelberto Torres nantinya di rumah Torres-lah Ernesto dikenalkan kepada Nico Lopez pembantu dekat Fidel Castro dan eksponen gerakan 26 Juli.

Berdasarkan amnesty 1955 Castro dibebaskan, ia mengorganisir aksi non-kekerasan anti Batista. Ruang gerak yang terbatas di Havana membuatnya hengkang ke Mexico. Pengumpulan kekuatan gerakan 26 Juli berpusat di luar negara Kuba. Mereka yang terlibat dalam penyerangan Monacada Barrack dikenal sebagai Moncadistas.

Guevara resmi berhubungan mesra dengan Hilda, dan pada bulan Mei 1955 mereka mengikat janji dalam pernikahan, Raul Castro dianggap sebagai rekan terbaik mereka. Insting dasar Ernesto secara natural cenderung memihak tekad revolusi Kuba. Saat itu ia diberi julukan “Che”, nama panggilan dalam bahasa Argentina yang berarti “bung”. Kuatnya ketertarikan Che pada kecemerlangan rencana revolusi menyebabkan Hilda harus menerima kenyataan perpisahan setelah kelahiran putrid tunggal mereka tahun 1956 bernama Hitilda Betarice.

Che dan Fidel tidak melakukan apapun hanya berdiskusi dan berkomplot untuk sebuah revolusi. Saya kehilangan suami karena revolusi Kuba…

Mantan Presiden Kuba Prio Socarra ternyata memberikan bantuan keuangan pada Castro dan gerakannya. Uang itu nantinya dikonversikan menjadi sebuah kapal layar Granma guna mengantarkan Castro ke Kuba untuk sebuah pemberontakan. Gerombolan Barbudos (kaum berewok) ini berjumlah 82 orang diatas sebuah kapal sepanjang 62 kaki yang bertolak dari teluk Mexico.

Dokter Pejuang Nan Pemberani…

Sejak Che menambatkan hatinya pada perjuangan revolusi Kuba, ia-pun bertransformasi menjadi tokoh heroik yang tampil dari satu gelanggang pertempuran menuju pada pertarungan selanjutnya. Medan laga peperangan membuat karakter Che semakin mengeras ibarat karang cadas menghadapi gempuran ombak yang mendera.

Pemahamannya yang mendalam akan filsafat materialisme dialektik Marxian memantapkannya sebagai penyongsong cita sosialisme bahkan sang dokter kini ikut bertempur di garis depan front perlawanan. Menurut konsepsi Che kemenangan terukur dari seberapa mampu revolusi mengeliminir kekuatan kontra revolusi, menggunakan dialektika langkah cara dan tujuan.

perang adalah selalu perjuangan dimana kedua pesaing berusaha melenyapka lainnya. Disamping menggunakan kekuatan mereka menggunakan jalan lain bagi segala kemungkinan tipu dan muslihat untuk mencapai hasil yang diinginkan…

Prinsip dasar dalam perang yang terpenting adalah melibatkan partisipasi massa secara meluas sebagai dukungan pada tujuan dan cita-cita revolusi yang diawali inti aktif bersenjata dengan mempertahankan sedikit demi sedikit kemenangan bagi rakyat.

inillah dasar esensi perang gerilya, kekuatan luar biasa dengan jalan mana sebuah nucleus kecil manusia pelopor bersenjata dari kekuatan massa rakyat yang mendukug nucleus tersebut, mampu memandang jauh melampaui taktik objektif sesaat, bergerak maju secara sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita mendirikan masyarakat baru, menghancurkan bentukan masyarakat lama dan mencapai sekali dan selama-lamanya keadilan social yang mereka perjuangkan… (La Guerra de Guerrilas, 1960)

Sekurang-kurangnya diperlukan persenyawaan elementer antara sektor revolusi yang mutlak dibutuhkan. Akumulasi kekuatan berlawan diarahkan untuk mempertahankan tiap jengkal pencapaian dalam pemberontakan, namun peran aktif dalam kepemimpinan gerakan hendaknya tidak menjauhkan, diri dari asal sumber perlawanan massa bermula.

untuk kerja antara massa petani yang kita telah mempersatukan mereka, tidak peduli afiliasinya dalam perjuangan demi tanah saat ini kita menambahkannya di bawah satu bendera perjuangan, Front Persatuan Buruh Nasional dengan tujuan jangka pendek pemogokan umum revolusioner…peran kepemimpinan kita janganlah mengisolir , bahkan sudah seharusnya ia mewajibkan kita untuk selalu bersama-sama… (publikasi di Patria organ resmi tentara Las Villas, 1 Januari 1959)

Penghianatan, kesetiaan bahkan kemenangan dan keterpurukan tumpah ruah di keramaian desing peluru dan bau mesiu. Pembangkangan, pembelotan serta penyerahan ditangkal dengan menjatuhkan hukuman sanksi berupa hukuman ringan hingga vonis kematian, ini diperuntukan menjaga tetap tingginya moral juang para gerilyawan.

kemudian Eutimio-si penghianat diputuskan untuk di eksekusi, dia berlutut dikaki Fidel dan memohon untuk ditembak, dengan mengatakan bahwa dia memang berhak untuk mati. Tiba-tiba dia tampak menjadi sangat tua, rambut dipelipisnya berwarna abu-abu, sesuatu yang belum pernah aku amati sebelumnya …cerita tersebut sangat panjang dan tragis hingga Eutimio hanya mampu mendengarkan tanpa berucap sepatah katapun, kemudian dia ucapkan kata-kata terakhir,memohon agar revolusi kami menjaga anak-anaknya. Dan revolusi memegang janjinya… (catatan medan laga di bukit Lorna de Buno)

Disela-sela kehidupan keras perang gerilya di hutan-hutan guna mengambil pos terlemah lawan, proyek pendidikan rakyat tetap dijalankan. Sebagai upaya pencerdasan sekaligus lahan propaganda kepentingan revolusi serta sarana rekrutasi tenaga sukarelawan.

petani berusia 45 tahun Julio Zenon Acosta. Dia adalah murid pertamaku di Sierra. Aku telah mengajarkannya membaca dan menulis suatu yang berguna baginya. Dan dimanapun kami berhenti kami suka mengadakan pengajaran. Kami sudah mencapai tahap pembedaan A, O, E dan I dan seterusnya. Julio Zenon sudah tidak meghiraukan tahun-tahun yang berlalu, ia lebih memperhatikan tahun yang akan dating. Ia mantapkan hatinya dalam tugas belajarnya sebagaimana cara membaca dan menulis…

Minim dan usangnya peralatan perang para gerilyawan tidaklah sebanding dengan kekuatan lengkap tentara Batista. Proses pembentukan kelompok pemberontak yang lebih terorganisir membutuhkan waktu lama, namun semuanya itu tidaklah menjadi batu sandungan bagi gerak maju perlawanan mereka. Hal ini membuktikan bahwa semangat dan keyakinan mulia tujuan revolusi telah memotivasi tiap kemenangan di medan laga.

Dalam formulasi tentang perang gerilya seperti diterangkannya dalam Cuba Socialista, September 1963, maka diperlukan faktor-faktor penting bagi kegemilangan revolusi.

...kondisi subjektif di masing-masing negara, faktor kesadaran, faktor organisasi dan kepemimpinan bisa mempercepat atau malah menunda revolusi, tergantung dalam masing-masing epos sejarah. Ketika kondisi objektifnya telah matang, kesadaran itu bisa diraih, organisasi tercapai, kepemimpinan bangkit dan revolusi lahir... (perang gerilya: sebuah metode 1963)

Keyakinannya akan keharusan perang gerilya merebut kebebasan dari ketertindasan bisa jadi disalah-mengertikan oleh sebagian orang. Kekerasan sebagai sebuah metodologi harus digunakan pada situasi yang menentukan, saat perimbangan kekuatan saling berhadapan dan tak terelakkan.

...jawab kami adalah: kekerasan tidak hanya bisa digunakan oleh para pengeksploitasi, yang dieksploitasi pun bisa menggunakannya, dan malah harus menggunakannya pada saat yang tepat...

Kekeliruan juga terjadi pada penafsiran arahan Che untuk melakukan revolusi, seakan perubahan revolusioner terjadi hanya saat kondisi pasang spontanitas massa yang dilanjutkan dengan tindakan Chaotic tak terstruktur . malahan Che mementingkan awalan revolusi sebagai hasil penyelidikan atas situasi sosial yang aktual, jelas ini membutuhkan sebuah sistematika.

...memulai revolusi merupakan tugas kekuatan revolusioner di masing-masing negara saat kondisi tersebut muncul, tidak tergantung pada situasi khusus masing-masing negara. Startegi umum revolusi akan muncul bersama berkembangnya perjuangan. Perkiraan tentang sifat menbenua perjuangan ini lahir dari analisa tentang kekuatan masing-masing lawan tetapi ini tidak sedikitpun bermaksud mengecualikan ledakan perjuangan yang independen...

Rencana Pembangunan Hari Esok...

Sang tiran Jenderal Batista-pun terjungkal akibat semakin besar dan kuatnya perlawanan atas kekuasaannya. Dukungan terhadap pemberontak semakin meluas setelah sebelumnya Fidel Castro mengumumkan perang total menurunkan penguasa lalim 1 April 1958. batista kalah pada Desember 1958 yang ditandai dengan jatuhnya benteng La Cabana di Havana dan mengungsi ke Dominica. Kota-kota dikuasai Barbudos, kemudian ditetapkan bahwa 1 Januari merupakan hari revolusi Kuba. Segera dibentuk pemerintahan sementara revolusioner. Fidel Castro diangkat sebagai Panglima Tertinggi, dan Che menjadi Gubernur Bank Nasional. Tahun 1959 Che menikah dengan Aleida March de La Torre yang memberinya empat orang anak.

Posisi Guevara berganti menjadi Menteri Perindustrian tahun 1961 yang membawanya hadir dalam pentas politik internasional. Kecaman dan usulan dilontarkan termasuk menyatakan Kuba sebagai negara baru berdaulat menentang imperialisme Amerika Serikat. Institusi politik Kuba disentralisasi menjadi ORI (Organizaciones Revolusionaris Intregrados) 2 Desember 1961, setelah itu berubah menjadi PURS (Partido Unido de La revolucion Socialista) tahun 1963 dan menjadi PCC (Partido Comunista de Cuba) Oktober 1965.

Walau status kedokteran Che Guevara seakan menjadi tugas yang dikesampingkan setelah memenangkan dan mempertahan revolusi Kuba, ia tidak sepenuhnya lupa pada gelar akademis yang telah disandangnya. 19 Agustus 1960 Che berpidato di depan para milisi, perihal pengobatan revolusioner. Suatu rumusan tentang bagaimana proses penyembuhan turut membantu rakyat memahami kepentingan bersama, yang disebutnya sebagai pengobatan sosial.

...prinsip melawan penyakit harus didasarkan pada sikap hidup yang sehat tapi bukan kesehatan dengan bantuan keahlian seorang dokter atas tubuh yang lemah tapi didukung dengan kemampuan tubuh untuk seluruh kerjasama, atas seluruh kolektivitas sosial. Suatu hari oleh karena itu pengobatan harus diubah menjadi sebuah sains yang siap mencegah penyakit dan mengorientasikan publik untuk melakukan tugas-tugas medisnya...

Pandangannya yang luas tak hanya menjangkau persoalan kemampuan berperang, bahkan pada urusan administratif negara, Che memiliki idenya sendiri yang orisinil akan birokrasi dan birokratisme, yang menurutnya hanya ada dan hidup dalam tata kenegaraan sisa warisan masa lalu. Oleh sebab itu harus ada stimulus yang dapat menggerakkan aktivitas perorangan sebagai bentuk penghargaan atas nilai kemanusiaan.

...secara simultan, kami harus membangun dengan upaya besar. Sebuah program politik untuk mengeliminasi kurangnya motivasi batin: yaitu kurangnya kemurnian politik yang menunjukkan kurangnya produktivitas. Cara yang ditempuh: pendidikan berkelanjutan dengan penjelasan konkret tiap tugas, menumbuhkan intres diantara pegawai administrasi meletakkan contoh yang dilakukannya oleh para pekerja garis depan satu sisi, dan mengupayakan mengeliminasi parasit, baik yang memiliki kebencian pada masyarakat sosialis maupun yang sama sekali tidak suka bekerja... (Cuba Socialista, Februari 1963).

Diantara teoritisi dan praktisi Marxis, Che Guevara dan revolusi Kuba merupakan suatu keunikan tersendiri, mereka menyerap semua filsafat Marx dalam perkembangan revolusi ditengah pemberontakan. Mengingat kondisi tersebut teori dan aksi sebagai kesatuan penyempurna dalam perjuangan, lebih banyak bertumpu pada prakteknya dilapangan.

...kami revolusioner praktis, memulai perjuangan kami sendiri untuk memenuhi hukum yang telah diramalkan oleh Marx si ilmuwan. Kami hanya menyesuaikan diri kami dengan ramalan Marx ilmuwan saat kami menapaki jalan pemberontakan ini, berjuang melawan struktur kekuasaan lama, mendapatkan dukungan dari rakyat untuk menghancurkan struktur ini, dan menjadikan kebahagiaan rakyat ini sebagai basis perjuangan kami... (Revolusi Kuba, Verde Olivio-8 Oktober 1960).

Bukan tanpa tantangan revolusi Kuba menggapai tujuannya. Setahun sesudah Batista digulingkan, Fidel diguncang tindakan invasi pasukan Amerika Utara dibawah pemerintahan Kennedy dan diorganisir CIA ke daerah teluk Babi. Karena kecintaan luar biasa hasil revolusi yang diraih maka invasi tersebut mendapat perlawanan gigih dari para partisan. Sehingga integritas wilayah Kuba tetap terjaga, bahkan Fidel mampu mendesak Amerika untuk membayar sebesar 53 juta dollar sebagai pengganti tawanan perang sebanyak 1.113 orang tentara Amerika.

Pengalaman berhadapan dengan aksi kontrarevolusi membuat Che menandaskan pentingnya persatuan negara tertindas diseluruh dunia melawan imperialisme.

...jangan pernah mundur, jangan pernah lemah! Dan setiap kali ada situasi yang menggoda kita untuk berfikir bahwa situasi akan menjadi lebih baik jika kita tidak melawan kerajaan imperialisme, mari kita semua bayangkan rantai penyiksaan dan kematian yang harus dilalui rakyat Kuba untuk merebut kemerdekaannya... (Pidato di depan buruh gula Santa Clara-28 Maret 1961).

Suatu ketika, saat Che menghadiri pertemuan di Punta del Este, Agustus 1961 yang disponsori Organisasi Negara Amerika (OAS), -setelah kegagalan Amerika Serikat menginvasi teluk Babi, pemerintah Kennedy berupaya keras membendung penyebaran revolusi Kuba di Latin Amerika termasuk memblokade ekonomi Kuba dengan melakukan embargo-. Pada kesempatan itu Che dihargai dan dihormati lebih daripada perwakilan Yankee (AS) C. Douglas Dillon. Peluang podium tersebut dimanfaatkan secara jitu oleh Guevara untuk mendorong wilayah Selatan Amerika agar secara lantang berkonfrontasi atas dominasi imperialis.

...yang tidak dapat kami pastikan adalah bahwa gagasan tentang revolusi Kuba tidak akan berakar di negara benua lain Amerika dan kami meyakinkan konfrensi ini bahwa kalau langkah sosial yang urgen tidak diambil rakyat dan kemudian yang dikatakan Fidel pada 26 Juli akan menjadi kenyataan. Fidel berkata bahwa jika kondisi sosial terus berlangsung seperti yang telah ada maka pegunungan Andes akan menjadi Sierra Mestra bagi Amerika Serikat...

Sesudah pengambil-alihan kekuasaan di Kuba, gerakan 26 Juli mengalami perpecahan mendalam akibat perkelahian internal, tidak mampu mengabdikan dirinya untuk menjalankan tugas konstruktif. Kekhawatiran akan tanggung jawab keberlangsungan revolusi Kuba agaknya mendapat perhatian besar oleh Che Guevara, ia yakin pembentukan dan kelahiran manusia baru dalam alam revolusi Kuba adalah syarat penting akan kepastian keberadaan revolusi, Cadre dalam bahasa Perancis berarti kerangka yang terutama menjadi landasan pokok bangunan sosialisme.

...sebab utama kesalahan kami adalah kurangnya pengertian kami atas realitas yang terjadi pada saat itu, tetapi alat yang tidak kami punya adalah kurangnya kader di level menengah...seorang kader adalah seorang yang telah mencapai kematangan politik yang cukup sehingga mampu menafsirkan berbagai macam arahan yang dikeluarkan oleh kekuasaan pusat menjadikannya sebagai bagian miliknya sendiri, dan menjadikannya sebagai arahan bagi massa rakyat. Kader adalah seseorang yang pada saat yang sama mempersepsi tanda yang dimunculkan oleh massa rakyat mengenai keinginan dan motivasi massa yang paling dalam... (Membangun Ideologi Partai, Cuba Socialista- September 1962).

Pada saat yang lain Guevara menjadi wakil Kuba di depan sidang ke-19 majelis umum PBB di New York, tanggal 11 Desember 1964. Ia mengutuk dengan keras tindakan sewenang-wenang imperialis Amerika dalam lingkup internasional. Termasuk didalamnya bahwa hubungan atas dasar perdamaian tidak akan pernah tercapai jika posisi dan kedudukan tidak akan pernah tercapai jika posisi dan kedudukan satu dengan yang lain tidaklah setara.

...harus kami katakan juga bahwa konsep hidup berdampingan dengan damai haruslah didefinisikan dengan jelas, tidak hanya dalam hubungan yang melibatkan negara-negara yang berdaulat. Sebagai negara Marxis kami menganggap bahwa koeksistensi damai antar bangsa tidak mencakup koeksistensi antara yang mengeksploitasi dan yang di eksploitasi, yang menindas dan yang ditindas...

Di sebuah surat yang tertuju pada Carlos Quijaro bertahun 1965, Guevara melukiskan bentuk dasar keterkaitan pembangunan revolusioner dalam perwujudan alam dan manusia Kuba: point pokok pemikirannya terangkum di penghujung surat tersebut.

...kami akan berusaha menempadiri kami dalam kegiatan sehari-hari menciptakan manusia baru dengan teknologi baru. Kepribadian individu memainkan peran penting dalam memobilisir dan memimpin massa sepanjang ia menjelmakan keluhuran dan cita-cita tertinggi rakyat kami dan tidak menyimpang dari jalan yang ada. Kelompok garda depanlah yang membersihkan jalan yang terbaik, yaitu partai. Tanah liat yang menjadi bahan dasar kerja kami adalah para pemuda. Kami menaruh harapan pada mereka dan mempersiapkan mereka untuk mengambilalih bendera dari tangan kami...

Dibalik semua kemilau pencapaian Kuba, Che tak lupa mengumandangkan pentignya kerjasama yang erat antara Asia, Afrika dan Amerika Latin. Dengan rendah hati Che Guevara menegaskan nilai kontribusinya hanyalah sedikit saja dibandingkan kebutuhan pemenangan revolusi dunia, bagaikan sebuah titik kecil.

...jika kami merupakan noktah kecil diatas pena dunia, memenuhi tugas dan tempat kami dalam kerangka perjuangan seberapapun sedikitnya yang bisa kami berikan: hidup kami, pengorbanan kami. Bisa jadi dalam salah satu hari ini kami akan menarik nafas terakhir kami diatas tanah yang bukan milik kami tetapi telah menjadi milik kami kuyup oleh darah. Perlu diketahui bahwa kami telah mengukur jangkauan aksi kami dan kami anggap diri kami tidak lebih dari satu elemen dan sepasukan besar tentara proletar... (Havana, 16 April 1967).

Episode Penghabisan...

John Gerassi, seorang dosen di San Fransisco State College pada sebuah bukunya menguraikan sisi kelembutan diri seorang Che Guevara. Tempaan dahsyat revolusi semakin meneguhkan nurani jernihnya atas perihal kemanusiaan.

...cinta tidak keluar dari sebuah perbuatan dari atas. Ia datang dari akar, dari rakyat, bekerja didalamnya dari bawah. Cinta menurut Che, bukanlah sebuah kilatan cahaya, sebuah peristiwa mistik yang berlangsung cepat. Ia adalah sebuah upaya. Ia merupakan suatu yang bisa dibangun manusia dengan cara bekerja padanya(-untuk tujuan cinta)...generasi cinta terlebih dahulu harus berusaha menhancurkan generasi benci, yang didukung oleh orang-orang serakah, orang yang serba tahu dan oleh para majikannya...

Kurun waktu tahun 1965 Che Guevara secara diam-diam mengirimkan sepucuk surat perpisahan pada Fidel Castro, sebagai pertanda pengunduran dirinya dari kabinet pemerintahan Fidel.

...kunyatakan sekali lagi bahwa aku membebaskan Kuba dari segala tanggung jawab, kecuali ia menjadi contoh buatku. Jika saat terakhirku kualami di bawah langit lain, aku akan mengingat rakyat ini terutama engkau. Aku berterima kasih atas apa yang kau ajarkan, teladanmu, dan aku akan mencoba setia pada konsekuensi terakhir atas tindakan-tindakanku...

Signal terakhir dalam hidup Ernesto ”Che” Guevara telah tampak bersinar terang. Resiko berkalang tanah guna menegakkan keadilan diterimanya sebagai implikasi revolusi. Che mungkin terinspirasi dan diilhami oleh ”El Patojo” yang dalam bahasa Guetamala berarti ”orang kecil”. Rekan seperjuangannya diberbagai gelanggang pertempuran itu bernama asli Julio Roberto Caceres Valle, setelah revolusi ’59 dan menjabat sebagai pimpinan personalia departemen industri, ia seakan dipanggil oleh suara-suara penyeru revolusi guna pembebasan negara di Latin Amerika, namun saat El Patojo berangkat, tak lama kemudian terdengar pula kabar kematiannya.

Sang ”Dokter Pejuang” kemudian turut bergerilya di rimba belantara pedalaman Kongo-Afrika, petikan gagasan revolusinya adalah membuat kancah perang yang setara dengan ”Seribu Vietnam”. Ia berpulang ke Amerika Selatan membantu para gerilyawan. Pada sebuah penyergapan yang dilakukan tentara pemerintah Bolivia dibawah pimpinan Mario Vargas Sallinas di La Higuera, Che meregang nyawa. Jasadnya dipertontonkan lalu disembunyikan, tertanggal 8 Oktober 1967. Setelah 30 tahun kemudian sekitar 1997, pemerintahan Bolivia yang baru mengumumkan keberadaan makam Guevara yaitu di bawah lapangan terbang darurat Vallegrande.

Che Guevara memang sudah tiada, keringat, darah dan air mata diberikan sepenuh hati pada kejayaan revolusi. Otak brilian, penampilan rupawan serta status sosial yang tinggi tidak pernah mensurutkan tekadnya untuk berkorban bagi hidup yang lebih baikuntuk semua manusia.profilnya yang rendah hati, bahkan setelah menjabat sebagai menteri perindustrian, ia tidak segan-segan menjadi buruh Volunteer pada sebuah dok kapal agar menjadi teladan nyata pembangunan sosialisme Kuba. Hidup, karya dan perjuangannya mempengaruhi kaum muda di seluruh penjuru dunia. Buah pikirannya diresapi sebagai panduan maju perlawanan terhadap imperialisme.

Figur yang tampak seolah tiada cela menempatkannya sebagai idola dan digandrungi kawula muda, lebih dari itu Che telah menorehkan tinta keemasan dalam lembaran sejarah peradaban yang mengingatkan kita pada artinya pengorbanan demi keselamatan umat manusia. Selamat Jalan Bung....!!!

Patri O Muerte, Venceremos...

Tanah Air atau Mati, Kita Pasti Menang...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun