Ketika hati tak seirama dengan logika
Mati kurasa tawaku, jangankan nyawamu
Melihat senyummu yang biasanya menambah umurku pun tak ada gunanya
Entah Tuhan,
Mengapa jatuhkanku dititik meruncing ini
Tak beriku kesempatan merengkuhmu sejenak
Harus apalagi aku menyusun nafasku
Sebut namamu pun aku tak kuasa
Tuhan ambil saja nyawaku,
Berikan ke orang terpenting di hidupku
Entah ke Ibuku atau dia pemilik hatiku
Tak tahu malu memang ketika aku masih sangat menyayanginya
Namun munafik dengan menyakiti sampai jauh di relungnya
Jika boleh izinkan aku berhenti disini saja
Tak mengenalnya atau tak lahir disekitarnya
Kau tahu seperti nyawaku sudah di lingkar leherku bernafas pun susah sesak
Hahaha... DAN TERTAWA ADALAH MAUT....