Mohon tunggu...
Yudaningsih
Yudaningsih Mohon Tunggu... Pemerhati Bidang Sosial Budaya, Pendidikan, Politik dan Keterbukaan Informasi Publik

Akademisi dan aktivis keterbukaan informasi publik. Tenaga Ahli Komisi Informasi (KI) Prov Jabar, mantan Komisioner KPU Kab Bandung dan KI Prov Jabar. Alumni IAIN Bandung dan S2 IKom Unpad ini juga seorang mediator bersertifikat, legal drafter dan penulis di media lokal dan nasional. Aktif di ICMI, Muhammadiyah, dan 'Aisyiyah Jabar. Aktifis Persma "Suaka" 1993-1999. Kini sedang menempuh S3 SAA Prodi Media dan Agama di UIN SGD Bandung. Menulis sebagai bentuk advokasi literasi kritis terhadap amnesia sosial, kontrol publik, dan komitmen terhadap transparansi, partisipasi publik, dan demokrasi yang substantif.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Bukan Gimmick! Dua Pemimpin Daerah Tampil Gentle, Berani Akui Salah di Depan Rakyat

10 April 2025   12:15 Diperbarui: 10 April 2025   11:55 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KDM bersama 2 Kepala Daerah ( Sumber: https://bandung.kompas.com/


Sebagaimana dilansir Kompas.com (10/4/25), Dedi Mulyadi Puji Lucky Hakim dan Supian Suri: Pemimpin Gentle, Berani Minta Maaf". Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memuji sikap dua kepala daerah, Bupati Indramayu Lucky Hakim dan Wali Kota Depok Supian Suri, yang secara terbuka meminta maaf atas kebijakan dan tindakan mereka yang sempat menuai kontroversi. Pujian tersebut disampaikan Dedi usai bertemu keduanya di Subang, Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). Pertemuan itu diabadikan dalam sebuah video yang diunggah di akun TikTok @dedimulyadofficial.

Dalam dunia kepemimpinan, mengakui kesalahan bukanlah perkara mudah. Namun dua kepala daerah ini membuktikan bahwa menjadi pemimpin bukan hanya soal kebijakan dan kekuasaan, tetapi juga soal keberanian untuk berkata, "Saya salah."

Adalah Lucky Hakim, Bupati Indramayu, dan Supian Suri, Wali Kota Depok, yang baru-baru ini menyita perhatian publik bukan karena sensasi, melainkan karena sikap gentle mereka. Keduanya dengan rendah hati meminta maaf secara terbuka atas tindakan dan kebijakan yang sempat menuai kontroversi.

Momen ini terjadi saat keduanya bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di Subang. Dalam suasana hangat dan terbuka, Dedi mengajak kedua pemimpin itu untuk mengungkapkan penyesalan mereka. Momen itu pun diabadikan dalam sebuah video dan diunggah ke TikTok—menjadi viral, tapi bukan karena drama, melainkan karena ketulusan.

Wali Kota Depok, Supian Suri, menyampaikan permintaan maaf kepada warga Depok dan seluruh masyarakat Indonesia atas keputusannya yang memperbolehkan penggunaan mobil dinas untuk mudik. Ia mengakui kesalahan itu, dan bahkan telah mengirim surat permohonan maaf kepada Gubernur, Menteri Dalam Negeri, Kepala BKN, hingga Menpan.

"Saya sudah ditegur langsung oleh Pak Gubernur," katanya, dengan nada yang penuh tanggung jawab. “Dan saya sadar, warga Depok adalah pihak yang paling terdampak.”

Di sisi lain, Bupati Indramayu Lucky Hakim juga tak kalah terbuka. Ia mengaku salah karena bepergian ke Jepang saat libur Lebaran tanpa izin resmi. Ia menyebut tindakannya sebagai "kealpaan dan kekhilafan," serta menyatakan siap menanggung segala konsekuensi. Tak hanya kepada Gubernur, permintaan maaf juga ia sampaikan langsung kepada masyarakat Indramayu.

Melihat sikap keduanya, Dedi Mulyadi pun angkat topi. Ia menyebut Lucky dan Supian sebagai contoh pemimpin yang gentle—berani berbuat, berani bertanggung jawab.

“Terima kasih ya,” ujar Dedi dengan senyum bangga. “Kau yang memulai, kau yang mengakhiri.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun