Mohon tunggu...
Yoyo
Yoyo Mohon Tunggu... Buruh - Lorem ipsum dan lain-lain seperti seharusnya

Tour leader. Pengamat buku, kutu buku, penggila buku dan segala hal yang berbau buku.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

"Me Time" di Fontana de Trevi

10 November 2017   01:03 Diperbarui: 11 November 2017   03:08 2658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fontana de Trevi. Koleksi pribadi.

Fontana di Trevi atau dalam bahasa inggris disebut Trevi Fountain adalah tempat favorit turis dari seluruh dunia. Itu sebabnya di sini banyak sekali bertebaran hotel dan kafe. Sebetulnya sudah tak terhitung saya datang ke tempat ini. Tapi tidak apalah. Toh saya biasanya ke sini selalu membawa turis. Belum pernah sekali pun saya pergi sendirian ke tempat ini. Menjalani 'Me Time' di Trevi Fountain saya rasa sama sekali bukan ide buruk.

Trevi Fountain adalah air mancur yang terkenal dengan mitos tentang cinta. Dibuat pada tahuan 1453. Begitu tersohornya tempat ini sehingga banyak dipakai  sebagai lokasi shooting baik itu film Eropa maupun film Hollywood. Air mancur ini tingginya kira-kira sekitar 26 meter. Kolamnya selebar 20 meter, aristekturnya sangat artistik dan ukiran reliefnya begitu indah bergaya klasik baroque. Di bagian tengah berdiri satu patung megah Oceanus, yaitu Dewa air yang sedang berdiri di atas kuda Tritons. Kalau berbicara soal monumen, patung dan bangunan bersejarah dengan arsitekturnya, Italia memang tempatnya.

Ada satu tahayul yang sangat disukai dari Trevi Fountain, yaitu siapa pun yang melemparkan koin ke dalam kolam maka akan terjadi sesuatu pada orang tersebut. Kalau kita melemparkan satu koin berarti kita pasti akan kembali ke tempat ini. Kalau melemparkan dua koin, kita akan menemukan soulmate kita. Bagaimana jika kita melemparkan 3 koin? Ini berkah yang luar biasa! Kita akan menikah dengan soulmate kita tersebut. 

Tapi tunggu dulu! Untuk melemparkan koin ke dalam kolam ada ritual tersendiri. Kita harus melempar koin dengan tangan kanan melalui bahu kiri. Anda tidak percaya kan? Memang sebagian besar orang tidak percaya tapi toh mereka tetap melakukan ritual tersebut. Kelihatannya cuma buat lucu-lucuan tapi berapa banyak Pemerintah Daerah meraup uang dari wisatawan cuma dari ritual lucu-lucuan ini? Pastinya banyak sekali.

Saya pun jadi iseng merogoh kantong untuk mencari koin buat dilemparkan ke dalam kolam. Bukankah tidak ada ruginya jika saya harus kembali ke sini. Apalagi bisa sampai mendapatkan soulmate? Dalam peristiwa sesepele apapun, selalu ada kesempatan baru. Siapa tau tahayul ini benar-benar memberi peluang buat saya untuk mendapat jodoh? Seperti kata orang bijak; If opportunity doesn't knock, build a door.

Sedang sibuk mencari koin, tiba-tiba terdengar suara, "You can have my coins, Yoyo." Entah muncul dari mana, Umberto sudah berada di depan saya sambil mengangsurkan tangannya yang penuh dengan koin.

"No, but thanks anyway, Umberto," sahut saya.

"I don't like to be refused. Take my coins, Yoyo. I insist," desak Umberto sambil tersenyum manis. Kumisnya bergerak-gerak dan matanya memandang saya penuh harap.

"Thanks." Untuk menghargai ketulusannya, saya pun menerima koin itu dan langsung melemparkan 3 koin sekaligus ke dalam kolam.

"Hope your wish will come true, Yoyo. Amen," katanya lagi.

"Why you're still here. Why don't you go somewhere to find customers?" tanya saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun