Mohon tunggu...
KENNY KURNIAWAN
KENNY KURNIAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Without art, life is meaningless

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

My Favorite Book of All Time: The Little Prince by Antoine de Saint Exupery

28 Maret 2024   01:35 Diperbarui: 28 Maret 2024   03:33 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari kecil, gua agak benci membaca buku. Tiap kali gua baca satu paragraf, tiba-tiba gua bingung, "udah sampe mana ya tadi?" "keknya gua udah baca bagian ini." "nih maksudnya apa ya?" Ya, gua lebih milih melihat daripada membaca. Tapi, suatu hari, pas gua lagi mendengarkan lagu dari artis favorit gua, eaJ, di lagunya yang berjudul "Rose" ada suatu quote yang timbul di Music Video itu. "It is with the heart that one can see rightly, what is essential is invisible to the eye." Gua merasa bingung dan sekilas tertarik dengan quote yang berbau sangat filosofis ini. Dengan semua orang yang meninggalkan komen tentang bagaimana suatu buku yang menjadi inspirasi lagu ini mengubah pandangan hidup mereka, rasa ingin tahu gua makin meningkat. Dari situlah, gua dikenalkan kepada mahakaryanya Antoine de Saint Exupery, The Little Prince.

The Little Prince adalah sebuah buku filosofis dengan cerita-cerita yang bersifat episodik. Buku ini menceritakan pertualangan-pertualangan seorang Pangeran Kecil yang menjelajahi planet-planet kecil lainnya untuk lebih memahami dirinya dan perasaannya. Karakter lain yang menjadi titik fokus dalam buku ini adalah Si Pilot/Aviator. Karakter Aviator ini adalah karakter self-insert penulis buku ini, yang pernah melakukan landasan darurat di gurun pasir afrika di masa penerbangan. The Little Prince sendiri menyajikan dirinya sebagai buku anak-anak dengan karakter-karakter yang bersifat fiktif dan fantasi. Tetapi, Saint Exupery sendiri mengatakan bahwa buku ini ditulis untuk orang dewasa. Ia menyajikan buku ini sebagai buku kanak-kanak agar semua orang bisa memahami pesan yang ingin ia sampaikan dalam buku ini, sekilas mengingatkan bahwa semua orang dewasa mulanya adalah seorang anak-anak.

Buku ini mulai dengan menceritakan masa kecil tokoh Aviator. Yang mulanya seorang anak yang penuh dengan ide dan kreatifitas, menjadi seorang anak yang terlalu cepat dewasa. Karya dimana seekor ular sanca menelan seekor gajah secara utuh, dicemoohkan oleh orang-orang dewasa sebagai hal yang tidak penting. 

Mereka mengatakan bahwa mempelajari ilmu pengetahuan lebih penting daripada seni-seni yang tidak jelas. Suatu hari, dimana si Aviator sudah dewasa, ia terjebak di gurun pasir karena mesin pesawatnya mengalami kerusakan saat ia melakukan penerbangannya. Disaat ia sedang mengalami kesulitan memperbaiki mesinnya, ia didatangi oleh seorang anak laki-laki kecil. Ia meminta si Aviator untuk menggambarkan ia seekor biri-biri. 

Walaupun si Aviator bingung atas permintaan anak kecil itu, ia mengambil kertas dan pulpennya dan menggambarkan seekor biri-biri untuk anak itu. Tetapi setiap kali ia memberikan anak itu biri-biri yang ia gambarkan, anak itu menolak gambarnya dengan komplain-komplain yang tidak masuk akal. 

"Biri-biri yang ini terlalu tua, biri-biri yang ini terlalu gendut, biri-biri yang ini terlihat sakit. Ini bukan biri-biri, tapi domba jantan." Setelah banyaknya biri-biri yang ditolak oleh anak kecil itu, Si Aviator sudah tidak sabar lagi dan ia menggambarkan sebuah kotak kecil, mengatakan bahwa biri-biri yang ia inginkan ada di dalam kotak tersebut. Saat itulah anak kecil itu menerima gambar si Aviator.

Anak kecil yang meminta seekor biri-biri dari si aviator memanggil dirinya Pangeran Kecil. Ia menjadi Pangeran Kecil karena ia menguasai planet asteroid kecil, Asteroide B 612. Ia menjalani hidupnya secara rutinitas. Bangun tidur, menghangatkan sarapannya diatas gunung berapi kecil yang masih aktif, mencangkul tanaman baobab sebelum mereka tumbuh, dan menikmati matahari terbenam di kursi kecilnya. 

Suatu hari, disaat ia sedang menjaga planetnya dari baobab, ia menemukan suatu tanaman yang lain. Sebatang mawar tumbuh di antara baobab-baobab. Mawar itu sangat ingin dicintai oleh pangeran kecil itu. Ia meminta agar Pangeran Kecil merawatnya setiap hari, meletakkan pelindung angin di pagi hari, dan sungkup di malam hari. 

Semua permintaan yang diinginkan oleh Mawar itu ia turuti, sampai ia tak tahan lagi dan melarikan dirinya dari mawar itu. Ia ingin mencari suasana lain karena ia tidak ingin mencintai mawar yang angkuh itu. Dan dari pertualangannya di alam semesta yang luas, ia akan mengerti apa arti cinta mawar itu kepada dirinya.

Buku ini menjadi suatu mahakarya yang sangat dihormati dalam dunia literasi, menjadi buku yang memiliki terjemahan terbanyak di dunia dengan 571 bahasa dan dialek lokal. Sungguh tidak heran mengapa banyak orang di dunia ini menyukai dan mencintai buku ini. Seperti yang dikatakan oleh Saint Exupery sendiri, buku ini memang ditulis untuk orang dewasa. Karena setiap cerita atau analogi yang diceritakan dalam buku bersifat realisitik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun