Mohon tunggu...
Yosua Aji
Yosua Aji Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik yang terus berjuang untuk mencintai baca tulis dan juga senang bermimpi

Menulis bisa menjadi salah satu ramuan mujarab bagi siapapun untuk menyembuhkan diri dari pedihnya hiruk pikuk dunia. Menulis bisa dari apa yang kamu amati, kemudian maknai itu dalam bentuk goresan digital yang kadang tak sempurna.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Sambat-Sambut-Syukur

29 Januari 2021   08:32 Diperbarui: 29 Januari 2021   08:39 2274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SAMBAT - SAMBUT...lalu apa? Mari kita kembali melihat lagi apa yang dilakukan oleh Raja Daud! Ia menyambut perasaan itu dan mengolahnya dengan sebuah sikap yang amat sangat biajaksana.  Ia memilih untuk menuangkan keluh kesahnya itu kepada Sang Penciptanya, karena ia tahu  bahwa hanya berkeluh kesah kepada Sang Pencipta sajalah , ia akan menemukan kekuatan dalam menghadapi kesesakan yang melanda. Kesadaran akan kasih setia dari Sang Pencipta inilah yang membuat Raja Daud menjadi percaya dan imannya serta kekuatannya  bangkit lagi, sehingga keluh kesahnya  tergantikan dengan ucap syukur yang kemudian menggerakkannya untuk bangkit kembali. 

Ternyata setelah menyambut perasaan lelah itu, masih ada sebuah pilihan besar bagi kita. Membawanya kepada Sang Pencipta sehingga bisa menemukan rasa SYUKUR  dibalik himpitan atau menggiring perasaan itu kepada hal-hal lain yang bisa berujung pada tindakan destruktif?

Kawan, dalam menjalani lika-liku kehidupan ini tidak jarang keluh kesah  meluncur dari mulut dan menguasai pikiran kita, manakala menghadapi berbagai persoalan dan himpitan kehidupan. Sekali lagi ini wajar dan normal dalam kadar tertentu, namun bukan hal yang bijaksana apabila menjadikan  sambatan/keluh kesah itu sebagai kebiasaan hidup kita.

Sambatan/keluh akan ada artinya bila kita mau menyambut dan mengolahnya menjadi rasa syukur yang membangun hidup ini. Dan akan menjadi tidak ada gunanya dan tidak ada artinya  apabila hanya berkeluh dan berkeluh tanpa mau mencari solusi untuk menyelesaikannya. Yuk sambut sambatanmu dan ubah menjadi rasa syukur!

Happy Friday!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun