Mohon tunggu...
Yosia Solaiman
Yosia Solaiman Mohon Tunggu... Penulis Independen

Jika Ingin Mengenal Isi Dunia, MEMBACALAH Jika ingin Dunia Mengenalmu, MENULISLAH

Selanjutnya

Tutup

Bola

Lionel Messi - Sebuah Kisah Perjuangan hadapi "BULLYING" dan Sukses Melewatinya

21 Februari 2025   15:18 Diperbarui: 21 Februari 2025   15:18 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Messi saat masih Anak -- Anak (Sumber : bola.okezone.com)

Lionel Messi - Sebuah Kisah Perjuangan hadapi "BULLYING" dan Sukses Melewatinya

(Bola bagi Kehidupan, edisi 005)

Saat ini di dunia persepakbolaan, legenda hidup yang masih aktif bermain adalah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, dua pemain besar yang hidup pada era bersamaan. Membicarakan keduanya tidak pernah ada habisnya, tiap hari di berbagai media massa selalu ada berita mengenai mereka berdua, namun hebatnya orang tak pernah bosan mengikutinya.

Jika pada tulisan "Bola bagi Kehidupan, edisi 004" kemarin membahas mengenai salah satu kiper Brazil di tahun 1950-an, Moacir Barbosa, yang secara tragis terkena perundungan oleh banyak orang di Brazil pada era nya, maka pada hari ini, pembahasan akan berfokus pada Lionel Messi yang ternyata adalah seorang korban perundungan !!

Kisah Lionel Messi yang mengalami perundungan dan bahkan pernah diancam dibunuh saat masih anak -- anak / remaja adalah hal yang bisa jadi jarang dibahas atau diungkap. Pembahasan mengenai Messi, kebanyakan membahas mengenai performa dan prestasinya di dunia Sepakbola yang memang fenomenal. Namun kini, pembahasan akan mengupas kisah Messi dari sudut pandang berbeda yaitu saat ia mengalami perundungan dan bagaimana bisa tetap eksis menghadapinya hingga akhirnya bisa melewatinya dan meraih sukses.

Messi kecil didiagnosis punya kelainan pada hormon pertumbuhannya. Kelainan tersebut menghambat pertumbuhan dan perkembangan  tubuh Messi. Saat berusia 11 tahun, ia punya badan yang jauh lebih kecil daripada anak-anak sebayanya. Akibatnya sudah bisa diduga, teman -- teman sebayanya sering mengolok -- olok fisiknya yang terlihat berbeda dari anak lainnya dan wajah culun atau imutnya, makin membuat teman -- teman yang merundungnya bersemangat mengejeknya dengan berbagai cara. Bahkan dalam suatu kesempatan, Messi kecil nyaris dipukul dan dibunuh oleh lawan mainnya yang tidak suka jika Messi ikut bermain dalam pertandingan sepakbola. Namun untunglah niat jahat tersebut, bisa dicegah dan digagalkan oleh sepupu Messi yang bernama Max.

Walau sering dirundung oleh teman -- teman sebayanya yang sama sama main sepakbola, namun Messi tidak membalas atau menyerah, ia mencari pelampiasan dengan bermain sepakbola sebaik mungkin, berlatih, berlatih, dan berlatih,  ia memandang jauh ke depan, bahwa dengan bakat yang dimilikinya bermain olah bola, akan meraih sukses. Sehingga walau ada rintangan, Messi kecil terus maju ke depan dan berjuang mengatasi kelemahannya.

Kelemahan fisik karena kelainan yang dideritanya, hanya bisa diatasi dengan terapi dan pengobatan yang rutin, dan itulah yang dilakukan oleh Messi. Orang tua nya yang melihat kegigihan sang anak,  mendukungnya walau dengan penuh perjuangan. Hingga akhirnya Messi pun bergabung ke sebuah klub lokal, Newell's Old Boys. Di klub inilah, pemandu bakat dari Barcelona FC, melihat bakat dan kehebatan Messi. Walau Messi, memiliki kekurangan dalam hal fisik karena kelainan yang dideritanya, namun itu bisa diatasi dengan terapi dan pengobatan kualitas terbaik di Barcelona FC. Messi dan keluarganya melihat ini sebuah kesempatan bagus sesuai dengan tekad Messi untuk menjadi pemain sepakbola level dunia.

Karena telah terjadi persetujuan, maka berangkatlah Messi dan keluarga ke Spanyol, pindah dan menetap di kota Barcelona.

Messi saat junior di team Barcelona B (sumber : detik.com)
Messi saat junior di team Barcelona B (sumber : detik.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun