Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Empat Kali Tujuh

14 Juli 2020   00:43 Diperbarui: 14 Juli 2020   00:56 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, inilah yang harus kuhadapi sampai akhir. Inilah "laku prihatin" yang harus kujalani. Inilah masa dimana sebungkus nasi hanya berlauk sepotong tempe atau sebungkus sambal terasa begitu nikmat.

Bukan untuk mencari kesaktian seperti dalam cerita dongeng, tapi, masa sulit adalah sarana terbaik dari Atas, untuk melihat semuanya secara murni, sebelum melangkah lebih jauh.

Benar kata orang, "Masa sulit akan menampilkan dengan jujur, bagaimana wujud asli manusia. "

Di masa sulit, tak ada lagi yang tersamarkan. Dalam bayang suram, masa sulit justru memurnikan. Inilah saat terbaik untuk melihat, siapa madu siapa racun, siapa merpati siapa ular.

Perjalanan "Vivere Pericoloso" ini, memang menjadi kata penutup perjalanan di usia tiga pangkat tiga, masa penuh keputusan berani, sekaligus kata pembuka di usia empat kali tujuh, masa dimana level berikutnya sudah menanti untuk dijalani.

Mungkin, apa yang kualami ini terdengar tak biasa, tapi setiap orang punya jalan masing-masing, yang harus ditempuhnya sampai akhir, dengan dirinya sebagai pelaku utama. Tak ada pilihan lain, sekalipun itu adalah jalan pedang dalam sunyi, seperti kata Miyamoto Musashi, sang legenda Negeri Samurai:

Kalau kau mati, aku pun mati.
Matiku akan punya arti bagiku
seperti matimu berarti buatmu.

Kalau kau bisa mengakhiri hidupmu dengan tenang, aku pun bisa.
Takkan ku terinjak layaknya serangga
atau tenggelam dalam nestapa.

Akulah penentu jalanku sendiri.
Tak seorang pun bisa melakukannya
biarpun orang itu adalah engkau! 
 

(Dikutip dari novel "Musashi" karya Eiji Yoshikawa, Bagian Keempat: Angin)

Karena, hidup adalah sebuah perjalanan menuju Sunyaruri (Jawa: alam kelanggengan; alam kosong tapi berisi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun